Liputan6.com, Tel Aviv - Tepat hari ini pada tahun 1974, 16 orang remaja Israel tewas di sebuah sekolah Israel.
Sementara itu, sebanyak tujuh anak terluka, sembilan dalam kondisi kritis. Insiden penyerangan dilakukan oleh tiga warga Palestina.
Baca Juga
Kondisi semakin buruk setelah pasukan Israel menyerbu gedung tersebut dalam upaya untuk membebaskan anak-anak di Ma'alot, dikutip dari laman BBC, Rabu (15/5/2024).
Advertisement
Saat pasukan memasuki sekolah, para remaja tersebut dilaporkan diserang dengan granat tangan oleh warga Palestina.
Seorang tentara Israel juga diyakini tewas dalam baku tembak berikutnya.
Asap terlihat keluar dari jendela ketika tentara Israel membuang perabotan yang mereka khawatirkan berisi jebakan.
Diperkirakan sekitar 100 siswa berusia antara 14 dan 16 tahun berada di sekolah tersebut ketika pihak Palestina menyerbu sekolah tersebut pada dini hari
Front Demokrasi Pembebasan Palestina mengatakan, pihaknya melakukan serangan tersebut.
Perdana Menteri Israel kala itu Golda Meir mengatakan kepada wartawan di Yerusalem bahwa pemerintahnya telah berbicara dengan para penyandera namun belum diberi cukup waktu untuk menyelesaikan persiapan pembebasan tahanan.
Meir menggambarkan kelompok itu diyakini berada di balik serangan itu sebagai organisasi yang kerap menyebabkn pertumpahan darah dan pembunuhan.
Menteri Penerangan Israel, Shimon Perez, mengatakan keputusan untuk menyerbu sekolah tersebut diambil pada menit-menit terakhir karena dikhawatirkan geng tersebut akan meledakkannya bersama anak-anak di dalamnya dalam batas waktu pukul 18.00 waktu setempat.