92 Negara Sepakati Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Dubes Vasyl: di PBB Selalu Temui Jalan Buntu

Duta Besar Ukraina Vasyl Hamianin menyebut 92 negara dan sembilan organisasi internasional yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian Ukraina yang berlangsung di Burgenstock, Swiss.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Jul 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2024, 18:00 WIB
Duta Besar Ukraina Vasyl Hamianin menyebut 92 negara dan sembilan organisasi internasional yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian Ukraina yang berlangsung di Burgenstock, Swiss (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Duta Besar Ukraina Vasyl Hamianin menyebut 92 negara dan sembilan organisasi internasional yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian Ukraina yang berlangsung di Burgenstock, Swiss (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Ukraina Vasyl Hamianin menyebut 92 negara dan sembilan organisasi internasional yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian Ukraina yang berlangsung di Burgenstock, Swiss menyepakati komunike bersama.

Saat ditanya terkait kelanjutan hasil komunike untuk dibawa ke PBB, Dubes Vasyl menyebut bahwa ia ragu UN tak bisa berbuat banyak.

"Hal ini telah dibahas secara luas di Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak lama," kata Dubes Vasyl dalam media brefing pada Selasa (2/7/2024).

"Saya benar-benar berterima kasih kepada Indonesia yang mendukung sebagian besar resolusi mengenai agresi ilegal seperti agresi Federasi Rusia di Ukraina," katanya.

Namun, terkait masalah dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dubes Vasyl menyebut bahwa badan pembuat keputusan adalah Dewan Keamanan.

"Mereka tidak memiliki mekanisme atau cara untuk keluar dari dari jalan buntu ini. Karena salah satu anggota tetap dengan hak veto adalah Rusia," kata Dubes Vasyl.

"Jadi, bagaimana Rusia akan memberikan suara menentang Rusia? Maksud saya ini benar-benar lumpuh. PBB tidak efisien dalam mendorong keputusan apa pun."

Menurut Vasyl, PBB akan tetap seperti badan yang berbicara tetapi tidak melakukan apa pun terkait Ukraina.

 

Isi Komunike Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian Ukraina yang berlangsung di Burgenstock, Swiss:

Perang Rusia - Ukraina di Odesa
Rusia meluncurkan empat rudal jelajah ke Kota Odesa, kata komando Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina. Militer mengatakan sebelumnya bahwa dua rudal dihancurkan sebelum mengenai sasaran mereka. (Ukrainian Emergency Situation Press Office via AP)

Pertama, setiap penggunaan energi nuklir dan instalasi nuklir harus aman, terjamin, terlindungi, dan ramah lingkungan. Pembangkit listrik tenaga nuklir dan instalasi Ukraina, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizzhia, harus beroperasi dengan aman dan terjamin di bawah kendali kedaulatan penuh Ukraina dan sejalan dengan prinsip-prinsip IAEA dan di bawah pengawasannya.

Setiap ancaman atau penggunaan senjata nuklir dalam konteks perang yang sedang berlangsung melawan Ukraina tidak dapat diterima.

Kedua, keamanan pangan global bergantung pada produksi dan pasokan produk pangan yang tidak terputus. Dalam hal ini, navigasi komersial yang bebas, penuh, dan aman, serta akses ke pelabuhan laut di Laut Hitam dan Laut Azov, sangat penting.

Serangan terhadap kapal dagang di pelabuhan dan di sepanjang rute, serta terhadap pelabuhan sipil dan infrastruktur pelabuhan sipil, tidak dapat diterima.

Keamanan pangan tidak boleh dijadikan senjata dalam bentuk apa pun. Produk pertanian Ukraina harus disediakan secara aman dan bebas kepada negara ketiga yang berkepentingan.

Selanjutnya

Perang Rusia - Ukraina
Dalam foto yang disediakan oleh Layanan Darurat Ukraina, petugas pemadam kebakaran memeriksa lokasi serangan rudal Rusia yang menghantam sebuah hotel di Kharkiv, Ukraina, Rabu (10/1/2024). Dua rudal Rusia menghantam hotel tersebut dan melukai 11 orang. (Ukrainian Emergency Service via AP)

Ketiga, semua tawanan perang harus dibebaskan melalui pertukaran penuh.

Semua anak Ukraina yang dideportasi dan mengungsi secara tidak sah, dan semua warga sipil Ukraina lainnya yang ditahan secara tidak sah, harus dikembalikan ke Ukraina.

Kami percaya bahwa mencapai perdamaian memerlukan keterlibatan dan dialog antara semua pihak. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengambil langkah-langkah konkret di masa mendatang di bidang-bidang yang disebutkan di atas dengan melibatkan lebih lanjut perwakilan semua pihak.

Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk prinsip-prinsip penghormatan terhadap integritas teritorial dan kedaulatan semua negara, dapat dan akan menjadi dasar dalam mencapai perdamaian yang menyeluruh, adil, dan abadi di Ukraina.

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya