Pernyataan Kedubes Rusia di Jakarta Bantah Tudingan Serangan Rudal ke RS Anak Ukraina yang Dikritik Dunia

Rusia mengonfirmasi bahwa serangan rudal yang menargetkan fasilitas sipil di Kyiv bukan dilakukan oleh Moskow. Berikut ini pernyataan lengkap Kedubes Rusia di Jakarta.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Jul 2024, 15:47 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 15:47 WIB
Potret Kerusakan Bangunan di Ukraina Akibat Serangan Rudal Rusia
Sebuah foto diambil untuk menunjukkan kerusakan pada bangunan apartemen dari dalam ruang taman kanak-kanak yang hancur akibat serangan rudal di Kyiv, pada 8 Juli 2024. (Anatolii STEPANOV/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Rusia secara tegas membantah klaim bahwa pihaknya melakukan serangan rudal terhadap Ukraina, termasuk rumah sakit anak di Kyiv.  

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak Rusia bertanggung jawab atas serangan tersebut.

"Kami terus bersikeras bahwa kami tidak menyerang sasaran sipil," kata Peskov seperti dilaporkan VOA mengutip Reuters.

"Serangan dilakukan terhadap fasilitas infrastruktur penting, terhadap sasaran militer yang dalam satu atau lain cara terkait dengan potensi militer rezim."

Bantahan tersebut juga diungkapkan oleh Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, yang menyebut bahwa serangan Moskow itu berdasarkan informasi palsu yang disebarkan oleh Barat.

"Selama operasi militer khusus, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia menargetkan hanya fasilitas-fasilitas militer saja dengan senjata ampuh jarak jauh. Berbeda dengan Ukraina, Rusia tidak pernah memerangi para warga sipil," demikian bunyi pernyataan resmi yang dikeluarkan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Jumat (12/7/2024).

Data dari Kementerian Pertahanan Federasi Rusia menyebut rumah sakit di Kyiv hancur karena rudal pertahanan udara Ukraina yang diluncurkan dari sistem antirudal NASAMS jatuh dan mengenai gedungnya.

"Ada banyak bahan foto dan video yang membuktikan fakta tersebut, sedangkan negara-negara NATO yang mendukung Ukraina menyembunyikan fakta-fakta ini secara cermat," lanjut pernyataan itu.

"Yang terjadi sepenuhnya tanggung jawab para militer Ukraina, kesalahan dan kelalaian mereka menjadi penyebab tragedi ini."

Kantor Kedutaan Rusia di Jakarta menilai bahwa kejadian tersebut bisa saja dihindari apabila Kyiv tidak menempatkan sistem pertahanan udara mereka di tengah pemukiman sipil, yang dikatakannya melanggar norma-norma hukum humaniter internasional.

Sayangkan Sikap Pemerintah Indonesia

Potret Kerusakan Bangunan di Ukraina Akibat Serangan Rudal Rusia
Serangan rudal Rusia juga merusak hampir 100 bangunan, termasuk beberapa sekolah dan rumah sakit bersalin. (Anatolii STEPANOV/AFP)

Klaim bantahan Rusia sejatinya diterbitkan oleh pemerintah Rusia pasca-serangan ke RS anak di Ukraina. Tatkala dunia mengkritik serangan yang dialamatkan ke Moskow.

Indonesia salah satu yang mengkritik serangan ke RS anak di Ukraina yang diberitakan dilakukan oleh Rusia.

"Pada tanggal 9 Juli, 2024 informasi (bantahan) tersebut telah diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia dan Kementerian Pertahanan Federasi Rusia," sambung pernyataan itu.

"Sayangnya, pihak Indonesia tidak mempertimbangkannya."

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta juga menyayangkan sikap pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) yang tidak memberi komentar apapun terkait serangan rudal dan artileri terhadap wilayah Rusia. Menurut pihak kedutaan, pihak Kemlu RI hanya memberi pernyataan terkait serangan yang dialami oleh Ukraina. Padahal, sebelumnya Rusia juga mengalami serangan seperti yang terjadi di Kota Belgorod dan Kota Sevastopol.

"Sedangkan akibat penembakan ada banyak warga sipil termasuk anak-anak yang tewas. Pada minggu pertama saja bulan Juli 2024, akibat penembakan wilayah Rusia oleh angkatan bersenjata Ukraina yang menggunakan alutsista dipasok oleh negara-negara Barat, 151 warga sipil Rusia menjadi korban," ungkap pernyataan itu.

Berita tersebut, ungkap Kedutaan Rusia, sengaja ditutupi oleh Ukraina dan negara Barat.

Pihaknya juga berharap bahwa sikap pemerintah Indonesia ke depan bisa lebih netral.

"Kami berharap bahwa selanjutnya kami juga akan menyaksikan sikap Jakarta yang tidak bias, sesuai dengan kebijakan, seimbang dan tidak memihak, terhadap krisis di Ukraina seperti yang dinyatakan," lanjut pernyataan itu.

Pernyataan Kemlu RI Soal Serangan Rusia ke RS Anak di Ukraina

Potret Kerusakan Bangunan di Ukraina Akibat Serangan Rudal Rusia
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia meluncurkan puluhan rudal ke lima kota di Ukraina selatan dan timur. (Anatolii STEPANOV/AFP)

Sebelumnya, pemerintah Indonesia mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan terhadap fasilitas sipil di Ukraina sebagai berikut:

Adapun Indonesia secara tegas mengatakan bahwa perang juga tetap memiliki aturan yang harus dipatuhi. Selain itu, Indonesia juga mendorong upaya menuju perdamaian antara pihak yang terlibat konflik.

"Indonesia desak agar upaya damai terus dilakukan agar perang di Ukraina dapat dihentikan," lanjut pernyataan tersebut.

Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya