Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dapat Pengampunan Raja, Bebas Lebih Awal

Thaksin akan secara resmi bebas per hari Minggu besok.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 17 Agu 2024, 19:46 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2024, 19:40 WIB
Thaksin Shinawatra
Thaksin mendarat dengan jet pribadi di bandara Don Mueang, Bangkok pada pukul 9 pagi waktu setempat. (AP Photo/Wason Wanichakorn)

Liputan6.com, Bangkok - Mantan perdana menteri Thailand yang juga miliarder, Thaksin Shinawatra, menerima pengampunan raja yang memperpendek masa pembebasan bersyaratnya selama dua minggu. Hal tersebut diungkapkan pengacaranya pada Sabtu (17/8/2024), sehari setelah putrinya terpilih sebagai perdana Menteri.

"Thaksin termasuk di antara narapidana yang menerima pengampunan kerajaan dalam rangka menghormati ulang tahun raja bulan lalu," kata pengacaranya Winyat Chartmontri kepada Reuters, seperti dilansir CNA. "Pengampunan itu akan mulai berlaku pada hari Minggu (18/8)."

Pembebasan bersyarat, yang diberikan pada Februari 2024, seharusnya berakhir pada akhir bulan ini. Namun, pengampunan raja mempersingkatnya hingga hari Minggu.

Thaksin selama dua dekade berada di pusat perebutan kekuasaan antara keluarga Shinawatra dan sekutunya di satu sisi dan di sisi lain adalah kaum royalis, jenderal, dan keluarga "old money" yang telah lama memegang pengaruh atas pemerintahan dan lembaga Thailand.

Kembali secara dramatis pada Agustus tahun lalu dari pengasingannya setelah digulingkan dalam kudeta militer tahun 2006, Thaksin menjalani enam bulan masa tahanannya di rumah sakit karena alasan kesehatan, sebelum mendapat pembebasan bersyarat pada Februari menyusul faktor usia dan kesehatannya yang menurun.

Dia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara setelah kembali ke Thailand karena penyalahgunaan kekuasaan dan konflik kepentingan selama masa jabatannya dari tahun 2001 hingga 2006. Pada September tahun lalu, hukumannya diringankan menjadi satu tahun oleh Raja Maha Vajiralongkorn.

Anak Thaksin Jadi PM Thailand

Putri Thaksin, Paetongtarn Shinawatra (37), pada hari Jumat (16/8) terpilih sebagai perdana menteri wanita kedua Thailand dan Shinawatra ketiga yang memegang jabatan tersebut. Dia juga tercatat sejarah sebagai perdana menteri termuda Thailand setelah memenangkan hampir dua per tiga suara di parlemen.

Paetongtarn dijadwalkan akan menerima dukungan resmi dari melalui sebuah seremoni pada hari Minggu.

Sekutu Thaksin, Srettha Thavisin, diberhentikan sebagai perdana menteri pada hari Rabu (14/8) oleh Mahkamah Konstitusi karena pelanggaran etika setelah dia mengangkat seorang pengacara yang pernah menjalani hukuman penjara menjadi anggota kabinet.

Saudara perempuan Thaksin, Yingluck Shinawatra, menjabat sebagai perdana menteri dari tahun 2011 hingga 2014.

Bebas dari satu kasus, Thaksin masih harus dihadapkan pada dakwaan penghinaan terhadap kerajaan. Dia terhindar dari penahanan praperadilan setelah membayar jaminan pada Juni 2024.

Dakwaan tersebut bermula dari wawancara yang dia berikan kepada media asing pada tahun 2015. Dia dituduh melanggar pasal penghinaan kerajaan, yang memiliki hukuman penjara maksimum hingga 15 tahun.

Namun, Thaksin mengatakan dia tidak khawatir dengan kasus tersebut dan siap untuk melawannya.

"Tidak ada apa-apa. Kasus ini tidak berdasar," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya