5 Perubahan pada Tubuh yang Bisa Menunjukkan Masalah Kesehatan Anda

Sejumlah perubahan pada tubuh ternyata bisa menunjukkan kondisi kesehatan seseorang. Berikut ini selengkapnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Agu 2024, 20:40 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2024, 20:40 WIB
Ilustrasi Sakit Mata (sumber: unsplash)
Ilustrasi Sakit Mata (sumber: unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Tubuh kita memiliki cara yang luar biasa untuk berkomunikasi saat ada sesuatu yang tidak beres.

Dari perubahan yang tidak kentara hingga gejala yang lebih kentara, sinyal-sinyal ini dapat memberikan wawasan penting tentang kesehatan kita.

Sejumlah perubahan pada tubuh ternyata bisa menunjukkan kondisi kesehatan seseorang, dikutip dari laman Brightside, Rabu (21/8/2024):

1. Perubahan Warna Mata

Dokter mengatakan, jika muncul lingkaran putih atau abu-abu di sekitar kornea mata maka itu ada indikasi kolesterol tinggi pada individu di bawah usia 45 tahun.

Meskipun lingkaran itu sendiri tidak berbahaya dan terutama merupakan fenomena visual, lingkaran itu dapat berfungsi sebagai tanda peringatan dini adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.

Penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan jika Anda melihat lingkaran ini, karena deteksi dini kolesterol tinggi dapat membantu mencegah kondisi yang lebih serius. Pemeriksaan rutin dan pemantauan kadar kolesterol dianjurkan, terutama bagi mereka yang menunjukkan tanda ini.

2. Kulit Payudara Berlesung

Meskipun benjolan merupakan salah satu gejala kanker payudara, penampakan lesung pada payudara juga bisa menjadi tanda peringatan yang penting.

Lesung ini sering kali muncul sebagai lekukan kecil pada kulit, disertai tekstur yang tidak rata.

Lesung pada payudara akibat kanker terjadi ketika tumor di dalam payudara menarik jaringan sehat di sekitarnya, menyebabkan kulit menjadi terdistorsi. Lesung juga dapat terlihat jika benjolan terletak dekat dengan permukaan kulit.

Namun, penting untuk dicatat bahwa lesung juga dapat disebabkan oleh kondisi nonkanker, seperti nekrosis lemak, di mana jaringan lemak yang rusak menyebabkan perubahan pada tampilan kulit.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


3. Menggertakkan Gigi

Ilustrasi sakit gigi
Ilustrasi sakit gigi (Gambar oleh Sammy-Williams dari Pixabay)

Penelitian terkini menunjukkan bahwa menggertakkan gigi (bruxism) terkadang dapat dikaitkan dengan infeksi parasit, meskipun hubungan sebab-akibat yang tepat masih belum jelas.

Infeksi parasit sering kali disertai dengan masalah seperti kekurangan nutrisi dan kepekaan terhadap makanan, yang dapat memberikan tekanan tambahan pada tubuh.

Karena menggertakkan gigi sering kali dikaitkan dengan stres, hubungan ini dapat menjelaskan hubungan tersebut. Selain itu, parasit memiliki dampak yang besar pada usus, yang berkomunikasi dengan otak melalui saraf vagus.

Hal ini menunjukkan bahwa racun yang dihasilkan oleh infeksi dapat mengganggu sinyal otak, yang berpotensi menyebabkan bruxism. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami interaksi yang kompleks ini.

 


4. Bercak Hitam pada Kulit

ilustrasi papula. Sumber: pixabay
Papula adalah komedo yang sedang meradang, membentuk benjolan kecil berwarna merah atau merah muda di kulit. Jenis jerawat ini sensitif terhadap sentuhan. Memencetnya dapat memperburuk peradangan dan dapat menyebabkan jaringan parut.

Penyebab pasti bercak hitam pada kulit belum sepenuhnya dipahami, tetapi kepekaan terhadap estrogen dan progesteron diketahui terkait dengan kondisi tersebut.

Akibatnya, faktor-faktor seperti pil KB, kehamilan, dan terapi hormon dapat memicu melasma. Selain itu, stres dan penyakit tiroid juga diyakini berkontribusi terhadap perkembangan melasma.

 


5. Kerontokan Alis

Eyebrow Pencil
Ilustrasi Penggunaan Alis Credit: pexels.com/pixabay

Kerontokan rambut alis, yang secara medis disebut sebagai hipotrikosis alis atau madarosis alis, dapat menyebabkan penipisan atau hilangnya bercak rambut di alis.

Kondisi ini dapat memengaruhi pria maupun wanita dan dapat terjadi pada satu atau kedua sisi alis. Gejala tambahan mungkin meliputi rasa gatal, kulit kering, dan rambut rontok atau menipis di area tubuh lainnya.

Berbagai faktor, seperti ketidakseimbangan hormon, kekurangan gizi, dan kondisi kulit tertentu, dapat menyebabkan rambut alis rontok. Mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya sangat penting untuk menentukan pengobatan yang paling efektif.

[INFOGRAFIS] Obesitas Mengancam Miliaran Penduduk Dunia
Obesitas atau kelebihan lemak pada tubuh menjadi ancaman penduduk dunia.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya