Donald Trump Tunjuk Eks CEO WWE Linda McMahon Jadi Menteri Pendidikan AS

Donald Trump menilai Linda McMahon sebagai sosok yang memperjuangkan hak pendidikan anak di AS.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Nov 2024, 13:22 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2024, 13:04 WIB
Donald Trump menilai Linda McMahon sebagai sosok yang memperjuangkan hak pendidikan anak di AS (Dok. AFP).
Donald Trump menilai Linda McMahon sebagai sosok yang memperjuangkan hak pendidikan anak di AS (Dok. AFP).

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump memilih Linda McMahon sebagai menteri pendidikan.

"Selama empat tahun terakhir, sebagai Ketua Dewan di America First Policy Institute (AFPI), Linda telah menjadi pendukung kuat Hak Orang Tua, bekerja keras di AFPI dan America First Works (AFW). Ia memberikan anak-anak kesempatan untuk menerima pendidikan dengan layak," kata Trump dalam sebuah pernyataan.

Dikutip dari laman NDTV, Rabu (20/11/2024) Donald Trump mengatakan bahwa ia yakin Linda akan berjuang tanpa lelah untuk memperluas pilihan sekolah universal di seluruh Amerika Serikat.

Linda yang sebelumnya mencalonkan diri sebagai menteri perdagangan, mengepalai Administrasi Bisnis Kecil dalam pemerintahan pertama Donald Trump.

Namun, namanya juga masuk dalam sejumlah kontroversi. Baru-baru ini Linda McMahon terseret dalam kasus kriminal di Amerika Serikat. Dalam sebuah gugatan, mantan pemimpin World Wrestling Entertainment (WWE) itu diduga membiarkan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki selama bertahun-tahun oleh seorang penyiar acara.

McMahon dituntut bersama suaminya, Vince McMahon. WWE dan perusahaan induknya TKO Group Holdings pun juga terseret.

Ia meninggalkan WWE, yang ia dirikan bersama suaminya, pada tahun 2009 saat hendak mencalonkan diri sebagai Senat di Connecticut.

Linda McMahon juga merupakan Administrator Usaha Kecil di bawah kepemimpinan Trump.

 

Penggugat Terdiri dari 5 Orang

Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak
Ilustrasi kekerasan pada anak. Sumber: Istimewa

Penggugat terdiri dari lima orang yang mengaku sebagai korban kekerasan seksual yang berusia 12 dan 13 tahun pada saat itu.

Mereka menuduh WWE dan para pemimpinnya secara sadar membiarkan penyiar acara Mel Phillips, yang meninggal pada tahun 2012, untuk menggoda anak laki-laki setelah mempekerjakan mereka dalam membantu kru pertandingan.

Pelaku disebut memikat para korban dengan iming-iming akan mempertemukan mereka dengan petarung profesional.

"Berkat keberanian korban, kami akhirnya memiliki kesempatan untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang membiarkan dan memungkinkan pelecehan seksual yang terbuka dan merajalela terhadap anak laki-laki muda ini terjadi," kata Greg Gutzler yang memimpin litigasi kasus tersebut.

"Begitu banyak orang mengetahui pelecehan seksual terhadap Ring Boys dan tidak melakukan apa pun untuk mencegah atau menghentikannya, sungguh tidak masuk akal."

Media Amerika Serikat The Hill telah menghubungi WWE dan tim kampanye Donald Trump untuk memberikan komentar tentang gugatan tersebut.

Pengacara Vince McMahon mengatakan kepada USA Today bahwa klaim kelalaian itu "tidak masuk akal, memfitnah, dan sama sekali tidak berdasar"

"Kami akan dengan tegas membela McMahon dan yakin pengadilan akan menemukan bahwa klaim ini tidak benar dan tidak berdasar," kata pengacara Jessica Rosenberg kepada outlet media tersebut.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya