Liputan6.com, Washington D.C - Presiden terpilih Donald Trump sedang mempertimbangkan ulang rencana deportasi massal imigrasi di Chicago minggu ini setelah rinciannya bocor.
Pemerintahan baru "belum membuat keputusan," kata Homan, mantan penjabat direktur Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat.
Baca Juga
"Kami sedang mencermati masalah ini ini dan akan membuat keputusan berdasarkan kebocoran ini," tambahnya, dikutip dari Japan Today, Minggu (19/1/2025).
Advertisement
Pejabat dan pembela hak asasi manusia mengatakan pemerintahan Trump akan meluncurkan aturan baru di beberapa kota di AS segera setelah ia menjabat pada hari Senin, dengan Chicago dianggap sebagai lokasi pertama yang memungkinkan.
Dulce Ortiz, presiden Koalisi Illinois untuk Hak Imigran dan Pengungsi, mengatakan kepada bahwa sebanyak 200 agen ICE diperkirakan akan memulai aturan baru di wilayah Chicago pada Senin (20/1) pukul 05.00 pagi, dengan tujuan menangkap orang-orang yang hendak berangkat kerja atau memulai hari mereka.
Penegakan hukum tersebut diperkirakan akan terus berlangsung selama beberapa hari, katanya.
Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan NBC News bahwa meluncurkan deportasi massal yang dijanjikannya dalam kampanye pemilihannya akan menjadi prioritas utama.
Namun, ia menolak menyebutkan kota-kota yang menjadi sasaran atau kapan deportasi akan dimulai.
"Ini akan dimulai dengan sangat cepat," kata Trump.
"Kita harus mengeluarkan para penjahat dari negara kita."
Homan telah mengonfirmasi dobrakan aturan tersebut pada hari Sabtu sebelumnya, dengan mengatakan kepada Fox News bahwa "operasi penegakan hukum yang ditargetkan" akan segera mengejar sebagian dari apa yang ia katakan sebagai 700.000 migran yang berada di AS secara ilegal. Ia mengindikasikan upaya tersebut akan dilakukan di beberapa kota.
"Presiden Trump telah menjelaskan sejak hari pertama bahwa ia akan mengamankan perbatasan dan ia akan melakukan operasi deportasi," kata Homan kepada Fox News menjelang pelantikan Trump.
Operasi Penahanan
Homan mengatakan, lembaga tersebut telah merencanakan operasi tersebut dengan saksama dan mengidentifikasi individu-individu tertentu untuk penegakan hukum.
"Setiap target untuk operasi ini direncanakan dengan baik, dan seluruh tim akan berada di sana demi alasan keselamatan petugas," katanya.
Ketika ditanya bagaimana operasi penahanan akan diterima di apa yang disebut kota perlindungan, yang telah berjanji untuk tidak menggunakan sumber daya kota untuk penggerebekan imigrasi federal, Homan mengatakan kebijakan kota perlindungan tidak menguntungkan.
Dalam kasus orang-orang yang menjadi target yang sudah berada di penjara lokal, dia mengatakan sikap kota-kota tersebut menciptakan ancaman terhadap keselamatan publik. Kota-kota akan melepaskan kembali ancaman keselamatan publik itu ke masyarakat dan memaksa petugas (ICE) ke masyarakat, kata Homan.
Advertisement