James Webb Temukan Kembaran Venus, 48 Tahun Cahaya dari Bumi

Planet tersebut diberi nama GJ 1214 b dan berjarak 48 tahun cahaya dari bumi di rasi bintang Ophiuchus.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 23 Jan 2025, 05:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 05:00 WIB
Tangkapan Teleskop JSWT yang Pertama.
Tangkapan Teleskop JSWT yang Pertama. (James Webb Space Telescope (NASA, ESA, CSA, STScI))... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Para astronom terus melakukan eksplorasi luar angkasa untuk berbagai tujuan. Salah satunya untuk menemukan kemungkinan manusia dapat bermukim di planet lain.

Selama lebih dari tiga dekade, para ilmuwan telah menemukan lebih dari 5.000 planet di luar tata surya. Penemuan ini memberikan petunjuk baru tentang alam semesta dan kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi.

Salah satu penemuan yang menarik perhatian adalah sebuah planet ekstrasurya yang diamati oleh Teleskop James Webb. Planet ini sangat berbeda dari yang ada di tata surya kita.

Dikutip dari laman SciTechDaily pada Rabu (22/01/2025), teleskop tersebut berhasil menganalisis komposisi atmosfer planet baru ini. Hal ini membuka wawasan baru tentang pembentukan planet dan karakteristiknya.

Planet tersebut diberi nama GJ 1214 b dan berjarak 48 tahun cahaya dari bumi di rasi bintang Ophiuchus. Penelitian menunjukkan bahwa atmosfer GJ 1214 b sebagian besar terdiri dari karbon dioksida (COâ‚‚), mirip dengan atmosfer Venus.

GJ 1214 b dikategorikan sebagai planet sub-Neptunus, dengan ukuran lebih kecil dari Neptunus tetapi lebih besar dari bumi. Diameternya sekitar 2,7 kali lipat bumi dan massanya lebih dari tujuh kali lipat, menjadikannya objek penelitian penting untuk memahami evolusi atmosfer planet.

 

Banyak Air

Para ilmuwan menduga bahwa atmosfer karbon dioksida yang tebal ini terbentuk karena planet ini pernah memiliki banyak air dalam bentuk es. Namun, karena letaknya dekat dengan bintang induknya, suhu tinggi menyebabkan air tersebut menguap, meninggalkan atmosfer yang kaya karbon.

Untuk mempelajari komposisinya, Teleskop James Webb menggunakan spektroskopi transmisi, metode yang menganalisis cahaya bintang yang melewati atmosfer planet. Hasil awal menunjukkan adanya lapisan kabut atau awan tebal di atmosfernya, yang membuat planet ini sangat reflektif.

Temperatur permukaan GJ 1214 b diperkirakan mencapai 230 derajat Celsius. Kondisi ekstrem ini membuat kecil kemungkinan adanya kehidupan seperti di Bumi, tetapi penemuan ini memberikan wawasan tentang keragaman jenis planet di alam semesta.

Penemuan GJ 1214 b memperluas pemahaman kita tentang berbagai atmosfer planet di luar Tata Surya. Sebelumnya, kebanyakan planet ekstrasurya yang ditemukan adalah gas raksasa seperti Jupiter atau planet berbatu kecil seperti Bumi.

Penelitian terhadap planet sub-Neptunus memperkaya pengetahuan kita tentang variasi sistem planet. Teleskop James Webb memainkan peran penting dalam kemajuan astronomi modern. Teknologi inframerahnya memungkinkan pengamatan cahaya dari objek jauh yang redup, sesuatu yang tidak bisa dilakukan teleskop seperti Hubble.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya