Liputan6.com, Jakarta - Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA menemukan bintang muda bermassa rendah. Bintang ini menarik perhatian para astronom karena memiliki cakram debu di sekitarnya.
Selama ini, para astronom percaya bahwa cakram gas dan debu yang membentuk planet di sekitar bintang muda hanya bertahan sekitar 10 juta tahun. Penemuan planet muda bercakram ini mematahkan teori tersebut, dengan bertahan jauh lebih lama hingga 30 juta tahun.
Advertisement
Teleskop Webb mengungkapkan adanya lingkungan yang stabil dan kaya gas di sekitar bintang-bintang kecil, yang membuka kemungkinan bagi pembentukan planet yang lebih lama dari teori sebelumnya. Stabilitas ini memberi waktu ekstra bagi planet untuk terbentuk di dalam cakram tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Melansir laman SciTechDaily pada Kamis (20/03/2025), penemuan ini berdampak besar pada pemahaman kita tentang evolusi planet dan kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi. Salah satu sistem yang menjadi perhatian khusus adalah TRAPPIST-1, yang berjarak sekitar 40 tahun cahaya dari bumi.
Sistem ini memiliki tujuh planet seukuran bumi yang mengorbit bintang katai merah, dengan tiga di antaranya berada di zona layak huni. Cakram debu dan gas yang ditemukan adalah bahan dasar pembentukan planet, tetapi biasanya hanya bertahan sekitar 10 juta tahun sebelum akhirnya menghilang.
Namun, para peneliti dari Universitas Arizona menemukan bahwa pada bintang kecil, yang massanya hanya sepersepuluh dari matahari atau lebih kecil, cakram ini bisa bertahan lebih lama dari yang diperkirakan. Dalam penelitian yang diterbitkan di Astrophysical Letters Journal, tim yang dipimpin oleh Feng Long dari Lunar and Planetary Laboratory, Universitas Arizona, menemukan cakram protoplanet yang berusia 30 juta tahun, tiga kali lebih tua dari perkiraan sebelumnya.
Biasanya, radiasi energi tinggi dari bintang muda meniupkan gas dan debu keluar dari cakram, menghilangkan bahan yang diperlukan untuk membentuk planet. Namun, pada kasus ini, kondisi yang lebih stabil membuat cakram bertahan lebih lama.
Tim peneliti mengamati sebuah bintang yang diberi nama resmi WISE J044634.16–262756.1B, atau lebih mudah disebut J0446B, yang terletak di konstelasi Columba sekitar 267 tahun cahaya dari bumi. Mereka menemukan bahwa cakram pembentuk planetnya telah bertahan tiga kali lebih lama dari perkiraan.
Cakram debu adalah sumber bahan baku pembentukan planet, usianya akan menentukan berapa lama sebuah sistem memiliki waktu untuk membentuk planet. Meski bintang kecil mempertahankan cakram debunya lebih lama, komposisi kimia cakram tidak berubah secara signifikan.
Para peneliti menemukan bahwa meskipun cakram ini bertahan selama puluhan juta tahun, komposisinya tetap stabil. Hal ini berarti lingkungan kimia yang stabil dapat memberikan waktu ekstra bagi planet-planet untuk terbentuk.
Dengan menganalisis kandungan gas dalam cakram, para peneliti memastikan bahwa cakram di sekitar J0446B bukanlah cakram puing (debris disk), yang biasanya terdiri dari material hasil tabrakan antar asteroid. Sebaliknya, cakram tersebut memiliki komponen gas yang kaya, yang sangat penting untuk pembentukan planet yang kompleks.
Keberadaan cakram kaya gas yang bertahan lama ini memiliki implikasi besar terhadap kemungkinan kehidupan di luar Tata Surya. Para ilmuwan berspekulasi bahwa sistem bintang kecil seperti TRAPPIST-1, yang memiliki planet di zona layak huni, berpotensi mendukung kehidupan karena cakram yang bertahan lebih lama memberi peluang lebih besar bagi planet-planet tersebut untuk berkembang dan berevolusi.
Penemuan ini menandai langkah penting dalam memahami bagaimana planet terbentuk dan bertahan dalam kondisi ekstrem. Dengan cakram yang dapat bertahan lebih lama, model evolusi planet yang selama ini diyakini para ilmuwan perlu diperbarui untuk memperhitungkan skenario pembentukan planet yang lebih lambat namun lebih stabil.
(Tifani)