Liputan6.com, Bogota - Sejarah hari ini 51 tahun yang lalu mencatat momen kematian Eduardo Santos Montejo, mantan presiden Kolombia dan jurnalis terkemuka Amerika Latin. Eduardo Santos Montejo meninggal dunia di Bogota pada 27 Maret 1974 dalam usia 85 tahun.
Selama hidupnya, Santos berperan dalam dunia politik dan pers, serta turut membentuk arah kebijakan Kolombia pada masanya.
Sebagaimana disebutkan dalam laporan Britannica yang dikutip pada Kamis (27/3/2025), Santos diketahui lahir pada 28 Agustus 1888 di Bogota dan meraih gelar doktor hukum dari National University pada 1908 dan melanjutkan studinya di Paris. Karier jurnalistiknya dimulai pada 1913 saat ia mengakuisisi harian El Tiempo. Kepemimpinannya di media ini membawanya ke dunia politik, hingga pada 1917 ia bergabung dengan Partai Liberal dan mulai aktif dalam pemerintahan.
Advertisement
Kariernya terus berkembang, ia kemudian dipercaya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada 1930 dan Gubernur Santander pada 1931.
Pada 1938, Santos mencalonkan diri sebagai presiden tanpa lawan dan terpilih sebagai pemimpin Kolombia. Berada di sayap kanan Partai Liberal, ia berupaya menyeimbangkan kebijakan reformasi pemerintahan sebelumnya.
Santos yang menjabat sebagai Presiden Kolombia pada 1938–1942, menghadapi tantangan besar akibat Perang Dunia II. Meski demikian, ia tetap mendorong pembangunan perumahan rakyat, reformasi kredit, dan pembangunan infrastruktur jalan. Ia juga menegaskan sikap Kolombia dengan memutus hubungan diplomatik dengan Blok Poros setelah serangan Pearl Harbor.
Usai masa kepresidenannya, Santos kembali ke dunia jurnalistik. Melalui El Tiempo, ia menjadi suara oposisi terhadap kediktatoran Gustavo Rojas Pinilla (1953–1957). Kritik tajamnya terhadap pemerintah militer membuat surat kabar itu ditutup selama 22 bulan.