Misteri Kematian Hitler: `Sang Fuhrer` Lari ke Argentina?

Sejarah mencatat Hitler tewas bunuh diri di bunker pada 30 April 1945. Banyak yang meragukannya.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 11 Jul 2013, 18:53 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2013, 18:53 WIB
fuhrer-130711b.jpg
Sejarah mencatat, pada hari itu, 30 April 1945, pemimpin Nazi Adolf Hitler dan kekasihnya bunuh diri bersama di sebuah bunker di Reichskanzlei -- kantor Kanselir Jerman. Eva Braun menggigit kapsul sianida, Hitler menembak kepalanya.

Alkisah, jasad keduanya lalu dibawa ke atas, melalui tangga pintu darurat ke taman, disiram bensin dan dibakar oleh Tentara Merah Uni Soviet. Tamat.

Namun, dokumen rahasia yang ditemukan setelah runtuhnya Soviet mengungkap, jasad Hitler, Braun, Joseph dan Magda Goebbels, 6 anak Goebbels, Jenderal Hans Krebs, dan anjing-anjing Hitler berkali-kali dikubur dan diangkat.

Akhirnya, pada 4 April 1970, sebuah tim KGB Soviet, dengan bekal peta, mengangkat 5 kotak kayu di fasilitas SMERSH di Magdeburg. Sisa-sisa jenazah dari kotak tersebut dibakar, dihancurkan, dan disebarkan di sungai Biederitz, anak sungai Elbe.

Bukti-bukti yang simpang siur membuat sebagian orang tak begitu saja percaya, menerima bahwa Hitler tewas pada 1945. Baru-baru ini muncul film dokumenter berjudul, "Revealed: Hitler in Argentina", yang mengarah ke dugaan Hitler melarikan diri ke negeri Amerika Latin itu. Bukan tewas bunuh diri di bunker.

Seperti dimuat Voice of Russia, pembuat film, Noam Shalev bicara soal informasi baru yang mungkin bisa menguak kebenaran tentang kapan dan di mana Hitler tewas.

Noam menceritakan, sejumlah orang yang tinggal di Argentina di masa sekitar Perang Dunia II, punya informasi berbeda. Kala itu, sejumlah saksi mata mengklaim melihat Hitler, berbicara dengannya, atau mendengar tentang dia di wilayah mereka setelah 1945, tahun yang dianggap tahun kematian Sang Fuhrer.

"Seperti ada konsensus tentang bagaimana mereka bertemu dengannya, bagaimana mereka mengetahui bahwa dia Hitler, dan apa yang disampaikan orang-orang tentang sosok yang mereka lihat," kata Noam seperti dikutip dari Voice of Russia, Kamis (11/7/2013).

Memang, apa yang disampaikan penduduk lokal kurang meyakinkan bagi para ahli sejarah, bahkan publik secara luas. Namun, ada arsip rahasia Argentina yang mulai dikuak 1 dekade lalu menguatkan dugaan itu.

"Penelitian selama 10 tahun dan akses sejarawan terhadap arsip itu menemukan dokumen menarik dari tahun 1930-an dan 1940-an yang menyimpulkan, bahwa terlepas dari laporan saksi mata, ada substansi untuk cerita ini," kata Noam.

Laporan dari arsip juga menunjukkan bahwa pejabat Argentina saat itu tahu bahwa Hitler berada di dekat perbatasan mereka.

Aparat Argentina tidak sendirian. Ada bukti tak terbantahkan bahwa pemerintah AS mengawasi lekat Argentina sampai akhir 1940-an. FBI, yang memiliki pos di Argentina dan Washington DC pada saat itu, menuliskan laporan tentang dugaan penampakan dan keberadaan Hitler di Argentina dari tahun 1945 sampai 1949.

Lantas, jasad siapa yang diaku sebagai Hitler dan muncul dalam foto sejarah?

"Tidak ada yang tahu, tapi ada begitu banyak mayat di sekitar bunker saat itu," kata Noam Shalev.

Ia menduga ada manipulasi. "Ini adalah manipulasi, bahkan 70 tahun yang lalu Anda tidak perlu photoshop untuk menciptakan sesuatu seperti ini," kata dia.

Yang mencurigakan adalah kumis dalam sosok jasad yang diaku sebagai Hitler. Bentuknya mencuat, seperti ditempelkan begitu saja.

Jika Hitler benar-benar melarikan diri, kurangnya komunikasi pada hari-hari terakhir perang bisa menjadi keuntungan baginya. Kekacauan di Berlin mungkin kesempatan terbaik baginya untuk lari ke Argentina.

Klaim Serupa

Sebuah buku berjudul "Grey Wolf: The Escape Of Adolf" juga menyajikan klaim senada. Menurut buku itu, Hitler merancang skenario dia bunuh diri sebelum kabur dari Jerman.

Penulis buku itu, Gerrad Williams dan Simon Dunstan, yakin bukti bunuh diri tiran ini tidak akurat. Yang sebenarnya terjadi, menurut mereka, pada 1945 Hitler melarikan diri ke Argentina bersama istrinya, Eva Braun.

Dalam ulasan buku yang dimuat harian Daily Mail, mereka bahkan menggambarkan secara detail pelarian pasangan kontroversial itu. 2 Penulis mengklaim, ada 'bukti kuat' untuk menunjukkan bahwa pasangan itu lolos pada akhir Perang Dunia Kedua, lalu menjalani kehidupan baru di sebuah kantong Nazi di Argentina yang dikontrol pemerintahan fasis.

Williams dan Dunstan bahkan mengungkapkan pasangan tersebut dikaruniai 2 anak, sebelum Hitler akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada 1962, pada usia 73.

William -- seorang sejarawan dan jurnalis yang rajin menulis kisah soal Perang Dunia II mengatakan pada Skynews, "Kami tak bermaksud menulis ulang sejarah, namun bukti yang kami temukan soal pelarian Adolf Hitler terlalu berlebihan untuk diabaikan," kata dia.

Salah satu dasar keyakinan mereka, tak ada satupun bukti forensik yang mengonfirmasi kematian Hitler dan Eva Braun. "Juga cerita-cerita saksi mata bahwa mereka selamat dan melanjutkan hidup di Argentina."

Buku ini juga mengklaim para pejabat intelijen Amerika ikut terlibat dalam pelarian, sebagai imbalan untuk akses ke teknologi perang yang dikembangkan oleh Nazi.

William juga mengatakan, fragmen tengkorak dianggap Hitler yang dipegang oleh Rusia sebenarnya milik seorang wanita muda usia di bawah 40. Sementara, Hitler meninggal pada usia 56.

Sejumlah saksi mata diwawancarai dalam rangka menyusun buku ini: seorang pilot yang melihat Hitler dan Eva tinggal di sebuah pondok kayu di Mar Del Plata di pantai Argentina.

Juga koki dan dokter yang mengaku menjadi saksi bahwa Hitler tutup usia pada usia 73 pada 13 Februari 1962. Mereka juga mengklaim, Hitler punya 2 anak dari hasil pernikahannya dengan Braun.

Ini bukan klaim pertama Hitler lari ke Argentina. Penulis Abel Basti mengklaim hal senada pada tahun 2003 dalam bukunya, "Hitler Di Argentina". Dia mengatakan Hitler dan Braun melarikan diri ke pantai Argentina dengan kapal selam dan tinggal selama bertahun-tahun di sekitar San Carlos de Bariloche, sebuah situs wisata dan tempat ski, sekitar 1.000 kilometer barat daya Buenos Aires.

Bantahan

Namun, pendapat sensasional itu dibantah sejarawan terkemuka, Guy Walters. Kata dia, klaim itu "2.000 persen sampah".

Walters yang mempelajari sejarah Nazi Jerman menulis sejumlah buku perang mengatakan, ada ribuan teori tentang pelarian Hitler, tak ada satupun yang sahih. Hanya bergantung pada sumber sekunder yang meragukan.

Klim Hiter bunuh diri di bunker diperkuat kesaksian Rochus Misch, 94, mantan operator radio Hitler, sekaligus satu-satunya yang selamat dari bunker Berlin. Ia mengatakan ia melihat mayat Hitler dan Eva Braun dengan mata sendiri.

"Aku berada di kamar sebelah ketika ia menembak dirinya sendiri. Aku tidak mendengar suara tembakan, tapi melihat mayat yang ditemukan ketika pintu dibuka," kata dia. "Aku melihat Hitler merosot dengan kepala di atas meja."

Sementara, Eva Braun ditemukan tewas dalam kondisi duduk di sudut sofa. "Kepalanya berpaling ke arah Hitler, menarik lutut ke dadanya. Dia memakai gaun biru tua."

Spekulasi pelarian Hitler bahkan juga sampai Indonesia. Ia diklaim menyamar sebagai dokter dan meninggal di Indonesia. (Ein/Sss)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya