Kehidupan Penderita Sapi Gila di Florida

Korban sapi gila di Amerika Serikat yang terinfeksi sejak 13 tahun silam ternyata masih hidup. Padahal hingga kini belum ditemukan obat untuk penyakit tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Jan 2004, 08:56 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2004, 08:56 WIB
060104aLnSapiGila.jpg
Liputan6.com, Florida: Kasus sapi gila atau Creutzfeldt Jacob Disease atau CJD yang berjangkit di Amerika Serikat telah mengundang kekhawatiran. Lantaran mengkonsumsi daging sapi di Inggris 13 tahun silam, Charlene menderita sapi gila. Wanita ini menjadi satu-satunya orang di AS yang mampu bertahan hidup kendati menderita sejenis penyakit sapi gila.

Satu tahun silam wanita tersebut hanya bisa terbaring di tempat tidur. Namun, tak lama kemudian dokter menyatakan bahwa usianya tinggal tiga bulan. Di luar dugaan Charlene mampu bertahan hidup hingga kini. Charlene bukan satu-satunya penderita CJD. Masih ada sekitar 6 orang penderita lainnya di Inggris.

Kondisi Charlene sesungguhnya tidak diketahui karena alasan kerahasiaan pasien. Namun, Departemen Kesehatan Inggris mengungkapkan masih ada banyak hal yang belum diketahui tentang penyakit CJD di antaranya cara infeksi, masa inkubasi, dan besarnya paparan hingga seseorang dinyatakan menderita penyakit ini. Kendati belum ada obat yang dapat melawan penyakit ini, seorang pakar penyakit menular menyatakan kondisi Charlene membaik karena tidak lepas dari perhatian dan perawatan keluarganya.

Sementara itu, seorang dokter neurologi menawarkan terapi hiperbarik yaitu pemberian oksigen murni tiga kali seminggu untuk membantu agar otak berfungsi lebih baik. Terapi ini ditawarkan setelah pakar neurologi itu menemukan bahwa terapi ini dapat membantu memperbaiki sejumlah kasus gangguan otak.(YYT/Rka)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya