Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Industri Film Porno Pilih Cegah HIV Pakai Truvada, Bukan Kondom

Industri film dewasa diminta mewajibkan pemainnya memakai kondom. Tapi, sebagian besar lebih memilih menggunakan Truvada untuk mencegah HIV.

oleh Melly Febrida diperbarui 14 Mei 2014, 21:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2014, 21:00 WIB
Industri Film Porno Pilih Cegah HIV Pakai Truvada, Bukan Kondom
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, New York Penggunaan kondom menjadi cara untuk mencegah penularan HIV AIDS. Bahkan AIDS Healthcare Foundation (AHF) selama ini mengkampanyekan agar industri film dewasa mewajibkan pemainnya memakai kondom. Tapi, sebagian besar industri menolaknya dan memilih mencegah HIV AIDS dengan Truvada.

CEO Kink.com, Peter Acworth, menantang AHF untuk mendukung penggunaan obat pencegah penularan HIV AIDS.

"Jika kalian sangat tertarik mencegah penyebaran HIV, kenapa Anda tak mendukung insiatif kami mendidik bintang porno tentang Truvada, sebuah antiretroviral dari orang yang terlibat hubungan seks berisiko tinggi untuk mencegah penularan HIV," kata Acworth seperti dilansir Salon, Rabu (14/5/2014).

Acworth sampai menulis sebuah surat terbuka untuk Presiden AHF Michael Weinstein. Menurutnya, apa ada jaminan penggunaan kondom dalam film porno akan melindungi pemain. Apalagi tak ada hukum kondom di California yang melindungi pemain selama kehidupan pribadi mereka atau ketika syuting di luar negeri.

Ia mengacu pada berita tahun 2004 tentang pemain Darren James telah tertular HIV selama syuting di Brasil.

Sebuah penelitian yang dikenal dengan iPrEx telah menunjukkan, penggunaan Truvada sehari-hari mengurangi kemungkinan infeksi HIV sebanyak 99 persen. Penelitian ini melibatkan gay dan pria transeksual. Obat ini juga sudah disetujui FDA pada 2012. 

Banyak produsen industri film dewasa dihadapkan penurunan drastis dalam pendapatan karena ada film porno gratis di online yang syuting tanpa kondom. Ini dianggap pelanggan menarik dan erotis.

Michael Lucas, produser film seks tanpa kondom menggambarkan keputusannya membuat film porno tanpa kondom termotivasi oleh kepentingan bisnis. "Adegan tanpa kondom jauh lebih populer di kalangan konsumen dibanding adegan dengan kondom," kata Lucas.

Ia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir sejumlah industri porno keluar dari bisnis film dewasa atau diambil alih perusahaan besar. Pasalnya, perusahaan yang memproduksi film dengan kondom bisa merugi. Karena itu ia lebih nyaman dengan penggunaan Truvada yang bisa memperkecil penularan virus.

Memang, penggunaan obat antiretroviral telah mengurangi tingkat virus HIV pada orang yang terinfeksi, sehingga lebih kecil kemungkinannya mereka menularkan penyakit. Namun belum jelas apakah penggunaan Truvada saja bisa mengurangi risiko infeksi HIV. Untuk alasan itu, pendukung Truvada meminta penggunanya juga menggunakan kondom.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya