Liputan6.com, Singapura Bank pusat penyimpanan sel kanker payudara telah dibangun di Singapura untuk pertama kalinya. Bank ini diharapkan dapat membantu mengembangkan dan menambah pemahaman tentang masalah tumor dan bagaimana menanganinya. Apalagi kanker payudara saat ini menjadi pembunuh utama bagi para waita Singapura.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa lalu (1/7), dikutip Channelnewsasia, Kamis (3/7/2014), Philips dan Insitut Ilmu Kanker (Cancer Science Insitut (CSI) di National Universit of Singapore (NUS) menyebutkan bahwa fasilitas ini merupakan bank sel kanker payudara pertama yang dipusatkan di universitas.
Baca Juga
Bank ini bakal menjadi rumah bagi kultur sel-sel tumor yang dikumpulkan dari para pasien di Singapura dan bisa dimanfaatkan untuk keperluan penelitian kanker di pusat-pusat riset kanker lokal dan regional.
Advertisement
Sayang Philips tidak menyebutkan jumlah pasti donasi yang masuk untuk membangun fasilitas ini. "Saat ini belum ada sampel yang secara tepat mewakili jenis kanker payudara yang diderita orang-orang Asia," ujar Dr. Pieter Eichhorn, Kepala Peneliti di CSI dan Asisten Profesor di Departemen Farmakologi di Fakultas Kedokteran NUS Yong Loo Lin.
"Dengan inisiatif ini, kami mencoba mendesain terapi-terapi yang bermanfaat bagi para penderita kanker payudara, khususnya pasien yang datang dari Asia." ujar Pieter.
Riset di CSI juga akan memanfaatkan bank sel kanker ini untuk mengidentifikasi kombinasi obat apa saja yang dapat digunakan untuk mengatasi resistensi yang dialami pasien saat menjalani perawatan.
CSI mengklaim telah dan sedang mengoleksi 25 sel kanker unik sampai 2015. Rencananya bakal mejadi fasilitas riset bagi para peneliti dan dokter, tak hanya di Singapura, tetapi juga dokter internasional.