Tanpa Air Manusia Bisa Hidup Seminggu

Orang-orang yang cukup beruntung berada di perahu karet tetap menghadapi tantangan yang menakutkan, terutama dehidrasi dan kelaparan.

oleh Melly Febrida diperbarui 31 Des 2014, 13:31 WIB
Diterbitkan 31 Des 2014, 13:31 WIB
10 Alasan Tidak Minum Air Dalam Kemasan
Anda mengira air minum botolan bebas dari bahaya? Belum tentu.

Liputan6.com, New York Setiap kecelakaan pesawat di lautan umumnya disebut ditching. Kondisinya pun khusus karena setiap korban akan dihadapkan untuk tetap hidup di laut, baik itu hidup di atas perahu karet atau di perairan terbuka.

Sebuah perahu karet bisa meningkatkan peluang hidup seseorang karena mereka cenderung lelah melangkah di air, kemungkinan diserang hiu juga berkurang, dan perahu menarik ikan dan burung sebagai sumber makanan.

Tak hanya itu, perahu karet seringnya dilengkapi dengan kit pertolongan pertama, air minum, kanopi untuk melindungi penumpang. Yang perlu diperhatikan, tidak semua pesawat membawa perahu karet.

Orang-orang yang cukup beruntung berada di perahu karet tetap menghadapi tantangan yang menakutkan, terutama dehidrasi dan kelaparan.

Tubuh manusia membutuhkan air untuk bertahan hidup, dan beberapa orang bisa selamat lebih dari seminggu tanpa air. Suhu, kelembaban, dan ukuran tubuh serta kesehatan individu bisa memperpanjang atau memperpendek waktu kelangsungan hidup tanpa air.

Manusia membutuhkan makanan dan air untuk bertahan hidup. Seorang manusia bisa hidup lebih dari tiga minggu tanpa makanan (Mahatma Gandhi bertahan 21 hari dengan kelaparan), tapi untuk air menjadi cerita yang berbeda.

Setidaknya 60 persen tubuh orang dewasa terbuat dari air dan setiap sel hidup dalam tubuh yang memerlukannya untuk tetap berfungsi. Air bertindak sebagai pelumas untuk sendi kita, mengatur suhu tubuh melalui keringat dan respirasi.

Waktu maksimum seseorang bisa hidup tanpa air sekitar seminggu dan perkiraan itu akan lebih pendek dalam kondisi sulit, seperti kondisi panas.

"Batas waktu seminggu ini berdasarkan pengamatan dari orang yang meninggal ketika makanan dan airnya dihentikan," kata Randall K Packer, profesor biologi di George Washington University.

Sementara Piantadosi menjelaskan, semakin rendah suhu kemampuan bertahan hidup bertambah.

"Anda bisa bertahan 100 jam tanpa minum pada suhu rata-rata di luar ruangan," kata Claude Piantadosi of Duke University.

"Apabila dingin, Anda bisa bertahan sedikit lebih lama. Apabila terkena sinar matahari langsung, maka berkurang," katanya.

Minum Air Seni

Minum Air Seni


Pada Januari, Jose Salvador Alvarenga terdampar di Marshall Islands setelah terdampar 13 bulan, dalam perjalanan 5.000 mil (8.000 km) dari Meksiko.  Alvarenga mengatakan kepada petugas bahwa ia bertahan hidup dengan minum darah penyu dan air hujan, dan makan ikan dan burung yang ditangkap dengan tangan kosong.

"Di lepas pantai, sebagian besar kura-kura, burung, dan ikan yang aman dikonsumsi tanpa dimasak," Dr. Claude Piantadosi, seorang profesor kedokteran di Duke University Medical Center, mengatakan kepada National Geographic.

"Keracunan di daging ikan relatif jarang," katanya lagi.

Alvarenga juga mengatakan ia minum air seni sendiri ketika tak ada persediaan apapun. Tapi, ini bukan ide yang baik.

"Minum air seni Anda sendiri tidak dianjurkan karena Anda menelan kembali garam di ginjal yang  berusaha untuk dihilangkan," kata Piantadosi, penulis The Biology of Human Survival: Life and Death in Extreme Environments.


Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya