Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Zaman Sekarang, Pegawai Kantoran Jarang Hubungan Intim, Kenapa?

Pekerja kantoran yang berdedikasi dengan pekerjaannya bisa menjadi jarang bercinta.

oleh Melly Febrida diperbarui 05 Jan 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2015, 17:00 WIB
Sibuk Bekerja, Pekerja Kantor Jadi Jarang Bercinta
(Foto: ENCS)

Liputan6.com, Beijing Dedikasi berlebihan pada pekerjaan bisa berakibat buruk bagi kesehatan para pekerja kantoran. Sebuah survei di China mengungkapkan, para pekerja kantoran jarang bercinta akibat terlalu fokus pada pekerjaan.

Sebagian besar pekerja kantoran di China tak memiliki kehidupan seksual dan jarang melakukan latihan fisik (olahraga). Demikian hasil laporan yang dirilis salah satu perusahaan rekrutmen online terbesar di China, Zhi-lian.

Laporan tersebut menggunakan responden sebanyak 9.272 pekerja kantoran dari kota-kota besar, termasuk Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. Sebagian besar sudah bekerja lima tahun atau kurang. Responden dinilai kepuasan mereka dengan pekerjaannya dan kehidupannya pada skala 1-5. Angka 5 yang dianggap paling memuaskan.

Seks mendapat nilai rata-rata 1,64 secara keseluruhan, ini merupakan yang terendah dari semua item yang dinilai. Hasil survei menunjukkan, 53,5 persen pekerja kantorang kurang bercinta setidaknya sekali sebulan. Dan hanya seperempat responden yang berhubungan seks setidaknya sekali dalam seminggu.

Untuk olahraga, pekerja kantoran menghabiskan rata-rata hanya 1,5 jam setiap minggunya. Dan setengah responden tak pernah olahraga.

Survei juga menemukan, sepertiga pekerja kantoran tak pernah membaca buku selama waktu luang mereka, dan hampir setengah tak memiliki liburan tahunan pada tahun lalu. Pekerja kantoran ini umumnya lebih puas dengan pekerjaan dan kehidupan mereka.

"Ini menunjukkan bahwa banyak pekerja kantoran dalam keadaan tak sehat mengingat begitu banyak dari mereka yang sedikit berolahraga dan melakukan aktivitas seks," kata Rhiann Zhu, Manajer Humas di Zhilian, seperti yang dikutip dari ECNS, Senin (5/1/2015).

Menurut Zhu, kondisi tersebut bisa terjadi karena tekanan pekerjaan yang berat, jam kerja yang lebih lama, serta hubungan keluarga yang terganggu karena komunikasi media berbasis internet.

Menurut aturan, jam kerja biasanya 8 jam. Tapi, biasanya biasanya para pekerja menghabiskan setengah harinya hanya di kantor. Apalagi di zaman internet sekarang ini, saat sosial media menjadi alat komunikasi penting entah dengan rekan kerja maupun dengan pasangan. Ponsel atau gadget dalam hal ini juga makin mengurangi komunikasi fisik para pekerja dengan pasangannya masing-masing.

Zhu mengatakan, meskipun pekerja kantoran itu harus berurusan dengan tekanan pekerjaan yang berat, sebagian ebsar dari mereka masih memiliki waktu untuk latihan fisik.

"Sebuah masalah besar adalah banyak pekerja muda yang belum menyadari pentingnya kesehatan fisik dan cenderung mengabaikan kesehatan saat mengabdikan diri untuk pekerjaan," katanya.

Dari temuan itu, lanjut Zhu, terlihat pekerja yang posisinya sudah senior meski sibuk dengan pekerjaannya mereka bisa mengatur waktu lebih baik. Baik itu untuk pekerjaan, hidup, serta olahraga setidaknya beberapa kali dalam seminggu.

Mao Zhenming, Dekan dari College of Physical Education and Sports di Beijing Normal University mengatakan tak terkejut dengan hasil survei.

"Ada berbagai penyebab kurangnya aktivitas fisik di antara pekerja kantoran di China, termasuk pendidikan yang mereka terima selama sekolah mereka, lingkungan sosial dan kurangnya kesadaran," katanya.

"Sebagian besar sekolah masih terlalu menekankan pengetahuan buku dan mengabaikan pendidikan jasmani."

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya