Ketika Bill Gates Minum Air Tinja

Miliarder Bill Gates meminum secangkir air yang dulunya tinja manusia. Menurutnya rasanya tak berbeda dengan air botolan.

oleh Melly Febrida diperbarui 07 Jan 2015, 16:28 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2015, 16:28 WIB
Ketika Bill Gates Minum Air Tinja
(Foto: Youtube)

Liputan6.com, New York Manusia membutuhkan air untuk hidup. Tapi, kebutuhan air bersih di sejumlah tempat masih kurang. Lantas bagaimana jika air tersebut dari tinja manusia? Itulah yang dilakukan Miliarder Bill Gates yang meminum secangkir air, yang dulunya tinja manusia.

"Rasa airnya seperti air yang sudah dikemas di botol," tulis Gates dalam sebuah posting blog di situs eponymousnya.

"Dan setelah memelajari rekayasa di balik itu, saya dengan senang hati meminumnya setiap hari. Ini yang aman."

Pendiri Microsoft ini memang sudah berkomitmen menyediakan air bersih untuk 700 juta orang yang kekurangan. Dan inovasi air dari tinja manusia menjadi kunci untuk memecahkan masalahnya.

Sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia masih saja buang air besar (BAB) sembarangan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan sejumlah penyakit seperti diare yang menjadi penyebab utama kedua kematian anak di bawah 5 tahun.

Melihat kondisi tersebut, Gates tergerak dalam proyek inovatif seperti Omniprocessor, yang mengubah kotoran menjadi air minuman. Proyek ini dirancang dan dibangun Janicki Bioenergy, sebuah perusahaann mesin raksasa di Seatlle. Proyek ini membakar kotoran manusia dan menghasilkan listrik dan air. Kekuatan prosesor dengan menggunakan mesin uap dan karena menggunakan suhu tinggi, H20 menjadi tak berbau.

Prosesor generasi berikutnya akan menangani limbah dari 100 ribu orang, memproduksi hingga 86.000 liter air minum per harinya dan listrik bersih 250 kw. "Prosesor ini tak hanya mengubah kotoran manusia menjadi air bersih, ini juga akan mengubah limbah menjadi komoditas dengan nilai riil di pasar," tulis Gate.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya