Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah komplikasi seperti radang paru-paru, diare, dan radang otak mudah menyerang seorang anak yang terjangkit virus campak. Bila tak ingin kondisi mengerikan ini menimpa si kecil, orangtua harus memberikan vaksin campak saat mereka berusia 9 bulan.
Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Prof. DR. dr. Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, pada dasarnya imunisasi dapat mencegah penyakit yang bisa diberantas dengan vaksin, termasuk campak. "Dengan imunisasi, kualitas hidup seorang anak terjamin," kata Sri di Jakarta, ditulis Jumat (24/4/2015)
Baca juga : Orangtua Bisa Kena Sanksi Bila Tak Beri Imunisasi pada Anak
Saat virus campak masuk ke dalam darah dan menyusup ke paru-paru, jelas Sri, berakibat radang paru. Bila menyerang susunan saraf pusat, berakibat demam tinggi yang berujung radang otak.
"Campak menyerang siapa saja dan hanya dipengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang. Maka, ketika anak terjangkit virus campak, sistem kekebalan tubuhnya melemah," kata dia menambahkan.
Bahayanya, penyebaran virus campak dapat terjadi melalui udara. Tanpa disadari, saat seseorang berbicara virus sudah menyebar ke mana-mana. Â
"Dua sampai tiga hari kontak dengan orang terkena campak, kita akan tertular," kata Sri menekankan.
Sri juga menjelaskan gejala dari seseorang yang mengalami campak, di antaranya suhu tubuh mencapai 39 derajat celsius, mata memerah, pilek, batuk, daire, dan terkadang disertai keluarnya kotoran dari lubang telinga.