Istirahat di Sela Jam Kerja, Bagaimana?

Istirahat di sela-sela bekerja itu perlu untuk meningkatkan produktivitas.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Jun 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 17:00 WIB
Minum Teh Bersama Miranda Kerr
Bila umumnya model memilih merancang baju atau merilis parfum, sang supermodel Miranda Kerr malah meluncurkan cangkir teh.

Liputan6.com, London - Para pekerja sudahkah Anda rehat sejenak dengan meneguk secangkir teh? Istirahat di sela-sela bekerja itu perlu untuk meningkatkan produktivitas. Namun, tak sedikit pekerja yang takut tak diberi izin oleh bos meski hanya sejenak rehat .

Dalam sebuah survei ditemukan, satu dari empat pekerja percaya bahwa mereka tidak diperbolehkan beristirahat. Alhasil, para pekerja ini hanya sebentar beristirahat, sering takut bos akan berpikir mereka mengulur-ulur waktu.

Sebuah survei dari 2.000 pekerja menemukan, hampir setengah pekerja terlalu sibuk untuk rehat sejenak sambil menikmati secangkir teh di tempat kerjanya dan satu dari empat pekerja percaya mereka tidak diizinkan untuk beristirahat seperti dikutip Itv, Senin (22/6/2015).

Dan satu dari lima pekerja mengatakan hanya menggunakan waktu istirahat sebentar saja di hari-hari biasa dibanding yang mereka lakukan lima tahun yang lalu.

Seorang Psikolog Honey Langcaster-James mengatakan, istirahat yang sebentar mencerminkan meningkatnya perasaan tertekan di tempat kerja. Padahal, di masa lalu istirahat (tea breaks) dipandang sebagai kegiatan sosial yang berharga di kantor. Dan sekarang mulai dianggap sebagai kegiatan yang tidak perlu dan buang-buang waktu kerja produktif.

Namun, penelitian telah menunjukkan beristirahat singkat selama hari kerja meningkatkan produktivitas dan kreativitas pekerja. (Melly F)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya