Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali meningkatkan pemantauan atau "surveilans" secara berkala terhadap warga asing untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan coronavirus atau MERS.
"Langkah pencegahan sudah kita lakukan dengan mengaktifkan surveilans khususnya di Bandara Internasional Ngurah Rai terhadap setiap penumpang dari negara terjangkit," kata Kepala Dinkes Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Kamis.
Baca Juga
Upaya pemantauan itu dilakukan di area Bandara Ngurah Rai karena kasus MERS tersebut cenderung terjangkit pada warga asing yang datang ke Pulau Dewata.
Advertisement
Suarjaya menjelaskan langkah lain yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan penyakit itu dengan tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menghindari kontak langsung dengan unta saat melakukan ibadah haji ke Tanah Suci.
"Bagi para jamaah umroh datang dari Tanah Suci agar melakukan kontrol kesehatan," ujarnya menyarankan.
Dinkes Bali bersama dengan Kementerian Agama dan Tenaga Kerja Haji Indonesia sebelum memberangkatkan jamaah umrah ke Tanah Suci juga rutin melakukan upaya tersebut.
Dinas Kesehatan juga melakukan pemberian vaksinasi "meningo encepalitis" kepada para jamaah umroh yang akan berangkat ke Tanah Suci dan memberikan kartu kesehatan apabila kembali dengan kondisi sakit.
"Untuk bisa berangkat ke Tanah Suci calon jamaah juga harus memenuhi syarat kesehataan untuk keberangkatan umrah, dan melakukan pengecekan kesehatan kembali setelah datang dari umrah," katanya.
Selain itu, pihaknya bersama dengan TKHI akan tetap melakukan pengawasan terhadap jamaah yang datang dari umrah agar tetap terdeteksi kesehatannya.
Ia mengimbau masyarakat yang baru pulang dari ibadah umrah di Tanah Suci untuk memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala influensa seperti MERS.