Liputan6.com, Jakarta Istilah 'silikon' pasti sudah akrab di telinga kita. Biasanya langsung mengacu pada upaya wanita memperindah payudara atau bibir. Dan biasanya konotasinya tidak selalu positif karena dianggap memberi efek membahayakan. Padahal, kehadiran silikon memberi manfaat besar dalam berbagai hal.
Silikon adalah polimer yang terdiri dari beberapa jenis; ada yang cair, gel, dan padat. Penggunaannya juga sangat luas mulai untuk pembuatan oli, lem, dot botol, hingga produk perawatan rambut seperti diungkapkan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) cabang Sumatera Utara, dr. Frank Bietra Buchari, SpBP-RE [K].
Penggunaan silikon di bidang medis juga hal yang umum digunakan. Misalnya penggunaan pada alat katup jantung, alat infus, lensa kontak dan kateter urin.
Advertisement
Meski begitu, masyarakat lebih mengenal silikon untuk bedah plastik, silikon padat dan gel. Dua jenis silikon ini umum digunakan sebagai implan karena tubuh manusia tidak memberikan reaksi yang berarti atas kehadirannya.
“Biasanya silikon digunakan sebagai implan untuk memperbesar payudara, meninggikan hidung, meninggikan tulang pipi atau memanjangkan dagu. Selain sebagai implan, silikon juga dapat bermanfaat dalam perawatan bekas luka pasca operasi bedah plastik. Silikon untuk perawatan bekas luka berupa silicone sheet atau silikon gel,” terang Buchari dalam rilis pers yang diterima Health-Liputan6.com ditulis Kamis (13/8/2015).
Meskipun begitu, hingga kini masih banyak sekali pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang melakukan praktik penyuntikkan silikon cair ke dalam tubuh manusia. Tindakan ini sangat berbahaya dan dokter bedah plastik profesional tidak akan melakukan tindakan seperti ini. Penting bagi orang-orang yang hendak melakukan operasi bedah plastik untuk datang dan berkonsultasi dengan ahli yang punya kredibilitas dan kepakaran.
“Mudah menemukan ahli bedah plastik yang dapat dipercaya di Indonesia, yaitu dengan mengecek apakah dokter tersebut menjadi anggota PERAPI,” ujar Wakil Ketua PERAPI Pusat, dr. Irena Sakura Rini, MARS, SpBP-RE, Wakil Ketua PERAPI Pusat.