Pekerjaan Ini Berisiko Tinggi Sebabkan Serangan Jantung

Dibandingkan polisi dan petugas medis, petugas pemadam kegawatdaruratan miliki risiko tinggi terkena penyakit jantung.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Nov 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2015, 08:00 WIB
20150911-Kebakaran di Mountain Ranch-Amerika Serikat
Seorang petugas pemadam menyemprotkan air saat kebakaran di dekat Mountain Ranch , Kalifornia, Amerika Serikat, Jumat (11/9/2015). Gubernur Kalifornia, Jerry Brown mengumumkan keadaan darurat untuk wilayah Amador dan Calaveras. (REUTERS/Noah Berger)

Liputan6.com, New York- Seorang petugas pemadam kebakaran memiliki jasa sangat besar dalam menyelamatkan nyawa serta bangunan yang terlalap api. Namun siapa sangka di balik tugas tersebut, petugas pemadam kebakaran berisiko besar terkena serangan jantung dibanding petugas kegawatdaruratan lain, seperti polisi dan petugas medis seperti diungkap sebuah studi kecil.

Dalam studi tersebut, rata-rata petugas pemadam kebakaran berisiko 2,9 persen terkena serangan jantung dalam 10 tahun mendatang berdasarkan faktor risiko. Adapun polisi memiliki risiko 1,8 persen dan paramedis 1 persen.

Hasil studi ini mengejutkan peneliti karena dibandingkan polisi dan paramedis, aktivitas fisik petugas pemadam kebakaran tinggi. Menurut catatan peneliti, tekanan darah dan kolesterol petugas medis lebih tinggi dibandingkan paramedis. Namun level kedua hal tersebut sama dengan polisi seperti disampaikan fisiologis dari Baystate Medical Center, Massachusetts, Amerika Serikat, Kelsey Moody.

Satu faktor yang mungkin memengaruhi risiko kesehatan jantung besar, yakni usia. Para petugas pemadam kebakaran yang terlibat dalam studi ini berusia 33 tahun, lebih tua dibandingkan polisi (rata-rata 30 tahun) dan petugas medis (rata-rata 25 tahun) seperti dijelaskan Moody seperti dikutip laman Live Science, Minggu 15 November 2015. (*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya