GN-POPA Inovasi Baru BPOM Dukung Pengawasan Obat dan Pangan Aman

Peluncuran Gerakan Nasional Peduli Obar dan Pangan Aman (GN-POPA)

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 18 Feb 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2016, 17:30 WIB
Bersinergi Tuk Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat & Makanan
BPOM kembali menyusun Rencana Strategis (Renstra) untuk periode 2015 – 2019.

Liputan6.com, Jakarta Rencana Strategis (Renstra) periode 2015-2019 oleh BPOM kembali meluncurkan sejumlah inovasi dalam mendukung pengawasan obat dan makanan di masyarakat, salah satunya GN-POPA.

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GN-POPA) ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan obat dan pangan yang aman.

Inovasi yang diperuntukkan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik ini pun berasal dari isu global, akibat semakin maraknya kehadiran obat dan pangan palsu maupun ilegal.

"Pembaharuan program ini merupakan cikal-bakal agar pertumbuhan pengetahuan serta perilaku masyarakat, dalam penggunaan obat dan pangan yang aman," ujar Drs T Badhar Johan A, Apt, M. Pharm, Deputi I BPOM, dalam Konferensi Media oleh IPMG (Perkumpulan International Pharmaceutical Manufacturers Group), di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (18/02/2016).

Menurut Badhar, masyarakat Indonesia harus mendapat pengetahuan juga kepedulian yang lebih untuk memilih obat dan makanan yang aman. Akibat pengetahuan dan perilaku yang masih minim masyarakat memperoleh kerugian yang besar.

Khususnya pembelian obat di Indonesia tergolong cukup mudah untuk didapatkan. Hal ini terjadi akibat kehadiran beragam jenis apotek, toko obat, serta penjualan obat secara online yang menjamur ke seluruh daerah di Indonesia.

"Secara hukum apotek atau toko obat di sejumlah daerah adalah legal karena telah memiliki izin dan lain sebagainya. Contohnya di daerah pramuka saja, banyak apotek berbasis apotek rakyat yang legal. Namun kita tidak tahu apakah seluruh apotek itu menjual obat yang aman atau tidak," jelas Badhar.

Badhar merasa akibat hal tersebut BPOM mendapatkan sebuah tantangan besar lagi untuk meratakan pengetahuan juga kepedulian masyarakat untuk memilih obat dan pangan aman.

Strategi yang dilakukan dalam inovasi ini ialah dengan supply reduction yaitu bekerja sama dengan bidang penegakan hukum dan demand reduction yaitu bidang cegah tangkal kurang tahunya masyarakat.

"Dengan berjalannya program ini kami mengharapkan awareness masyarakat sehingga tahu pemilihan obat dan makanan aman," tutup Bahdar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya