Liputan6.com, Jakarta Gizi anak Indonesia belum bisa dibilang bagus. Masih cukup banyak anak Indonesia yang pendek. Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007, 2010, dan 2013 jumlah anak pendek masih berada di angka 15 persen ke atas.
"Ini akibat malnutrisi atau nutrisi anak yang buruk. Maka itu orangtua harus tahu yang namanya 1.000 hari pertama kehidupan," kata Pakar Kesehatan Bayi dan Anak, Dr Attila Dewanti SpA(K) dalam acara "1st Bite Day: Momen Makan Pertama si Kecil" di Senayan City, Jakarta, Sabtu (14/5/2016)
Baca Juga
Â
Advertisement
Baca Juga
Begitu seorang perempuan dikatakan positif hamil oleh dokter kandungan, terang Attila, di saat itulah calon ibu tersebut harus menghentikan kebiasaan buruknya. Berhenti merokok dan perhatikan asupan makan sehari-hari. Tolong diingat bahwa apa pun makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diserap oleh janin. Sebisa mungkin santaplah makanan yang sehat.
"1.000 hari pertama dimulai sejak ibu dinyatakan hamil. Ibu saja hamil selama 280 hari. Pas masuk bulan ketiga, pondasi si anak mulai terbentuk. Terutama otak," kata Attila menambahkan.
Setelah janin keluar dari dalam kandungan, Attila menyarankan agar memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif selama dua tahun. Memasuki usia enam bulan, beri tambahan makanan pendamping air susu ibu (MPASI). MPASI sangat penting sekali pun ASI ibu berlimpah.
"Si Kecil membutuhkan micronutrient lebih karena dia mulai aktif bergerak. Kalau ASI saja, nanti si Kecil tidak mendapat asupan makanan tambahan yang membuat dia jadi kurus. Kalau kurusnya terlalu lama, bisa-bisa gizi buruk dan berujung pendek atau stunting," kata Attila menjelaskan.