Liputan6.com, Jakarta Penggunaan mainan seks vibrator mungkin bisa membantu sejumlah wanita untuk mendapat kenikmatan bercinta. Tapi benarkah terlalu sering menggunakan vibrator bisa membuat vagina mati rasa (berkurang sensitivitasnya) atau dead vagina syndrome?
Neuroscientist dan Psychophysiologist seksual Nicole Prause, Ph.D., telah mempelajari efek vibrator. Menurutnya belum ada data yang mendukung Dead Vagina Syndrome.
Baca Juga
Namun, sebuah penelitian menemukan normal saja apabila terjadi penurunan sensitivitas setelah memakai vibrator. Ini terlihat dalam penelitian yang memberikan getaran di tangan yang bisa kurang sensitivitasnya dalam waktu satu jam. Peneliti mengatakan hal yang sama bisa saja terjadi pada alat kelamin.
Advertisement
"Wanita mungkin perlu memerhatikan jika mereka mencoba mengubah ke rangsangan dengan intensitas rendah setelah menggunakan intensitas tinggi pada vibrator dalam sesi seks yang sama, stimulasi kemungkinan akan kurang efektif," kata Prause seperti dilansir Glamour, Selasa (7/6/2016).
Namun, lanjut Prause, hal tersebut tidak berarti vagina secara permanen berubah.
Pada penelitian lain menunjukkan hanya 0,05 persen wanita yang melaporkan kehilangan sensitivitas lebih dari satu hari setelah menggunakan vibrator. "Ini bukan sindrom yang nyata," katanya.
Sedangkan Seksolog staf Good Vibrations Carol Queen Ph.D., mengatakan terkadang pelanggan mengaku kesulitan mencapai orgasme dengan pasangan setelah menggunakan vibrator. Tapi, wanita ini biasanya juga sulit orgasme saat berhubungan seks sebelum menggunakan vibrator.
Dokter Obgyn Russell Bartels, M.D., menjelaskan, sebenarnya vibrator membuat wanita sedikit manja. Beberapa wanita bisa mudah mencapai kenikmatan seksual dengan mainan seks dan kecewa ketika pasangan tak bisa memberikan kenikmatan sehebat vibrator.
"Seorang wanita yang mengandalkan vibrator untuk mencapai puncak kenikmatan seksual dalam 30 detik tak selalu bisa mengharapkan hal yang sama dari pasangannya," katanya.
Untuk menghindarinya, Bartels mengingatkan orgasme dari pasangan sering membutuhkan kedekatan emosional dan komunikasi.