Bolehkah Mendidik Anak dengan Pola Insentif?

Memberikan imbalan atau menjanjikan sesuatu yang lebih pada anak untuk satu alasan sah-sah saja, namun ini cara mensiasatinya.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 26 Jun 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2016, 17:00 WIB
5 Kesalahan Orangtua dalam Mendidik Anak
Ada kesalahan umum yang kerap dilakukan orangtua kepada buah hatinya.

Liputan6.com, Jakarta Ada kalanya anak tidak mau diajak pergi ke acara keluarga karena terlalu asik bermain gadget atau video game bersama temannya. Hal ini cukup sering dirasakan oleh orangtua karena sulit membujuk anak untuk ikut berkunjung ke rumah sanak-saudara.

Mau tak mau jurus yang digunakan oleh para orangtua ialah dengan menjanjikan anak, atau bahasa ringannya mengiming-imingi si kecil dengan membelikan mainan atau barang lainnya agar anak mau ikut pergi bersama keluarga. Namun wajarkah membiasakan anak dengan pola didik seperti ini?

Menanggapi fenomena ini, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, seorang psikolog anak dan remaja dari Universitas Indonesia, mengatakan, "Boleh-boleh aja mendidik anak dengan begitu--apalagi kalau anaknya masih kecil-kecil ya--mereka kan membutuhkan sesuatu efek yang konkret dan menyenangkan."

Adapun cara menyiasati si anak untuk ikut kumpul acara keluarga, lanjut Vera, misal dengan memberi tahu jika nenek atau kakek mereka sedang kangen dan ingin bertemu. Namun untuk sebagian anak--yang belum berusia remaja--cara tersebut masih terlalu abstrak.

"Terkadang hal tersebut kan agak abstrak ya buat anak-anak atau anak cuma iya iya aja, nah kita bisa kasih insentif gitu ya dengan cara 'Ya nanti abis dari rumah eyang kita mampir dulu ke sini atau kita beli ini'. Itu boleh-boleh saja sih tapi ya jangan dibiasakan," ujarnya kepada Health-Liputan6.com, ditulis Minggu (26/06/2016).

Tak selesai di tahap itu, Vera memberikan siasat lainnya dengan cara mengalihkan perhatian anak saat sudah berhasil dibujuk.

"Nah kalau kita pake cara itu, pas kita lagi berkunjungnya itu kita olah lagi. 'Asik ya di rumah eyang ya.. bisa ngobrol sama eyang bisa main ini'. Nah, jadi pancing si anak untuk melihat bahwa di tempat yang kita kunjungi itu (rumah saudara) juga ada hal-hal menyenangkan yang bisa si anak dapat, gitu..." tutupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya