Liputan6.com, Jakarta Keperawanan dan keperjakaan seseorang tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Tidak bisa juga dinilai melalui cara jalan orang tersebut yang agak sedikit mengangkang.Â
Sebab kalau kita bicara keperawanan dan keperjakaan, pasangan kekasih yang sekali pun tidak pernah berhubungan seksual tapi pernah atau bahkan sering oral seks, bisa dibilang tidak lagi perawan dan tidak perjaka lagi.
"Keperawanan dan keperjakaan apakah ada tanda khusus? Sayang, untuk keperjakaan tidak ada. Tapi tidak bisa juga dilihat dengan kasat mata," kata Psikolog Seksual Zoya Amirin M.Psi dikutip dari Vidio.com pada Kamis (29/9/2016)
Advertisement
Menurut Zoya, batasan keperawanan dan keperjakaan itu terjadi bisa terjadi karena tiga hal. Pertama, berhubungan seksual. Ada penetrasi penis di dalam vagina. Kedua, bukan hanya kontak seksual antara kelamin saja tapi juga ketika Anda melakukan oral seks.
"Ada berapa banyak, kalau ada yang mau mengaku, untuk menjaga keperawanan dan keperjakaan tidak melakukan penetrasi penis dan vagina tapi melakukan oral seks saja," kata Zoya.
"Kalau mau perawan, jangan hanya vagina atau penisnya saja yang dijaga, tapi mulut dan tangan harus kompak. Jangan beranggapan tidak apa-apa perawan dan perjaka tapi melakukan oral seks. Untuk konteks perawan atau tidak, sudah terhitung tidak perawan dan tidak perjaka lagi," kata Zoya menambahkan.