Perut Berbunyi Terus, Normal atau Tidak?

Menurut gastroenterologi (ahli pencernaan) di kota New York, Dr. Shawn Khodadadian, perut yang selalu berbunyi tidak selalu menandakan lapar

oleh Tassa Marita FitradayantiAdanti Pradita diperbarui 13 Okt 2016, 07:30 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 07:30 WIB
masalah perut
Masalah pada perut Anda dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan-makanan ini. (foto:www.homenaturalcures.com)

Liputan6.com, Jakarta Tubuh kita membuat suara sepanjang waktu, misalnya ketika mendengkur, bersendawa, kentut, dan bahkan sendi-sendi kita bisa mengeluarkan bunyi. Akan tetapi, jika perut kita suka berbunyi terus bahkan ketika sedang tidak lapar, apakah hal tersebut normal?

Menurut gastroenterologi (ahli pencernaan) di kota New York, Dr. Shawn Khodadadian, perut yang selalu berbunyi tidak selalu menandakan lapar, tapi karena sistem pencernaan di tubuh kita menyebabkan bunyi tersebut, yang dikenal sebagai borborygmi, yaitu ketika udara atau cairan bergerak di sekitar usus kecil dan besar.

Selama proses yang disebut peristaltik, otot-otot perut dan usus kecil berkontraksi dan menggerakkan makanan dan minuman ke saluran pencernaan.

“Suara ini terjadi baik ketika perut sedang penuh atau pun ketika kosong. Sekitar dua jam setelah perut Anda kosong, ada sebuah sinyal dari otak yang membuat otot pencernaan dan gerak peristaltik memulai aktivitasnya lagi. Selain membuat Anda lapar, kontraksi dan gerakan dari perut yang kosong, serta suara geraman perut mungkin akan terdengar lebih keras. Ini akibat perut dan usus sedang tidak terisi, sehingga membuat suara yang dihasilkannya tidak teredam,” ujarnya.

Seseorang yang banyak menelan udara karena makan terlalu cepat atau berbicara sambil makan, juga mungkin akan mengalami gemuruh perut lebih sering dibanding orang lain, seperti dilansir dari Foxnews, Rabu (12/10/2016).

“Meskipun perut yang bergemuruh benar-benar hal yang normal dan bagian dari pencernaan yang sehat, namun jika disertai dengan gejala seperti keram perut, nyeri perut, mulas atau muntah, mungkin hal tersebut merupakan tanda obstruksi di perut,” katanya.

Penyebab umum lainnya ialah pencernaan yang buruk. Fruktosa dan pemanis buatan yang sering ditemukan dalam permen karet tanpa gula dan soda diet, mengandung alkohol gula yang lumayan sulit diserap usus. Selain itu orang dengan intoleransi atau penyakit celiac, juga lebih mungkin mengalami peningkatan perut yang bergemuruh.

Khodadadian menambahkan,  perut yang bunyi bisa menjadi gejala dari intoleransi makanan atau pertumbuhan bakteri di usus kecil. “Dalam skenario ini, perut yang bergemuruh dapat dikaitkan dengan gas, perut kembung, dan distensi perut,” tuturnya.

Untuk membantu mengurangi suara alami perut yang berbunyi, ia menyarankan dua tips sederhana:

1. Hindari minum soda berlebihan, karena dapat menyebabkan penumpukan gas dalam usus.

2. Berjalan-jalan setelah makan untuk membantu pencernaan dan membuat tubuh bergerak.

Namun jika perut Anda berbunyi disertai suatu gejala, Khodadadian lanjut menyarankan untuk membicarakan hal tersebut dengan dokter Anda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya