Liputan6.com, Manchester, Inggris Setelah Bank Sperma Nasional ditutup pada 2014 silam karena kurangnya pendonor sperma, kini Manchester Fertility Clinic (Klinik Kesuburan Mancherster) di Manchester, Inggris mengajak para pria menyumbangkan spermanya. Tren mendonasikan sperma ini makin digalakkan.
Baca Juga
Advertisement
Klinik diprioritaskan menjadi tempat donor sperma untuk membantu para wanita yang tidak bisa hamil. Pendonor berusia 18-41 ditawarkan biaya 35 poundsterling, setara Rp558.000 untuk menutupi biaya sumbangan sperma.
Mereka yang memberikan sperma untuk perawatan kesuburan berhak mengetahui, apakah sperma yang mereka donorkan terbilang sukses. Mereka juga harus mengetahui tahun kelahiran dan jenis kelamin bayi yang dilahirkan.
Pemilik klinik mengatakan, donor sperma berpotensi menerima pemasukan sekitar £2000 atau sekitar Rp31 juta selama periode 12 bulan. Hal ini jika para pria mendonorkan sperma sebanyak 40 sampai 60 kali donor.
Selain itu, klinik akan meluncurkan proyek baru bernama Semovo pada bulan Mei mendatang dalam rangka memperluas jaringan donasi donor sperma Manchester secara nasional.Â
Selama ini, donor sperma terbatas secara geografis dari beberapa klinik yang merekrut para pendonor sperma sendiri. Cara orang mendonorkan sperma pun diubah.
"Kami telah menghapus pembatasan klinik tunggal lantas membuat jaringan luas yang lebih nyaman dari sebelumnya untuk menyumbangkan sperma. Selain itu, klinik memastikan semua orang yang membutuhkan donor sperma dapat memulai keluarga baru," kata Andrew Berkley, Direktur Semovo, seperti yang dilansir Manchester Evening News, Selasa (1/11/2016).
Akibat penutupan Bank Sperma Nasional, para ahli menyoroti kebutuhan donor sperma harus didukung dengan jaringan yang lebih baik.