Takut Bayi Alergi Kacang, Orangtua Harus Bagaimana?

Inilah yang harus dilakukan para orangtua yang takut anaknya ternyata alergi kacang

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 15 Nov 2016, 14:30 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2016, 14:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Ketika orangtua ragu apakah buah hati tercinta alergi kacang, langsung saja membawa anak ke dokter untuk menguji positif atau negatif alergi.

Alergi kacang hanya bisa didiagnosis apabila hasil tes yang positif sejalan dengan reaksi yang bakal terjadi setelah anak mengonsumsi kacang atau makanan mengandung kacang.

Pakar Alergi di Early Learning About Peanut Allergy (LEAP), Matthew Greenhawt mengatakan, hasil tes alergi yang positif belum bisa dijadikan patokan si Kecil benar-benar alergi kacang. Selain itu, si Kecil yang peka terhadap kacang belum bisa juga dibilang alergi kacang. Baru bisa dikatakan anak alergi kacang, apabila reaksi tidak mengenakkan terus terjadi selama si Kecil diberi kacang.

"Bayi yang peka terhadap kacang merupakan petunjuk bahwa orangtua harus mengenalkan si Kecil makanan mengandung kacang sedini mungkin," kata Matthew dikutip dari Times of India, Selasa (15/11/2016)

Pedoman baru menawarkan sejumlah metode untuk memperkenalkan makanan mengandung kacang di usia yang tepat untuk bayi yang sudah bisa makan makanan padat. Sebab, pengenalan harus dilakukan hanya ketika si Kecil dalam keadaan sehat. Jangan memberi makanan yang mengandung kacang untuk pertama kali di saat si Kecil demam, muntah, diare, atau penyakit yang lain.

"Pedoman ini merupakan langkah penting menuju bagaimana mengubah cara orang melihat pencegahan alergi makanan terutama alergi kacang. Mereka juga menawarkan cara bagi orangtua untuk memperkenalkan makanan yang mengandung kacang untuk mengurangi risiko pengembangan alergi kacang," kata Matthew menambahkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya