Duduk Terlalu Lama Picu Timbulnya Keriput?

Penelitian terbaru mengungkap, duduk terlalu lama juga berdampak buruk terhadap sel-sel tubuh.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 22 Jan 2017, 13:09 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2017, 13:09 WIB
Duduk terlalu lama
Duduk terlalu lama juga berdampak buruk terhadap sel-sel tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Duduk terlalu lama memang bisa memicu sejumlah masalah kesehatan. Duduk selama kurang lebih sembilan jam di kantor tak hanya bisa membuat punggung terasa nyeri, mata dan bokong pun bisa ikut nyeri atau kebas. Penelitian medis bahkan menunjukkan, duduk terlalu lama meningkatkan risiko Anda terkena penyakit mematikan seperti kanker dan jantung.

Namun penelitian terbaru mengungkap, duduk terlalu lama juga berdampak buruk terhadap sel-sel tubuh. Hal tersebut tentu saja terkait dengan proses dan tanda-tanda penuaan seperti keriput. Studi yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology ini meneliti sampel darah dari sekitar 1500 wanita dewasa dengan tujuan melacak dampak duduk terhadap kromosom.

Tim peneliti yang berasal dari University of California San Diego, fokus meneliti telomere--ujung DNA tiap sel--untuk melihat apakah ukuran panjang mereka dipengaruhi oleh kurangnya gerak tubuh seseorang (sedentary). Semakin panjang telomere, semakin muda sel tersebut. Tanda-tanda keriput pun tak ditemukan.

Melansir laman Metro, Minggu (22/1/2017), peneliti membandingkan panjang telomere dengan seberapa sering wanita berolahraga untuk melihat bahwa aktivitas fisik memengaruhi proses penuaan.

Masing-masing partisipan menggunakan akselerometer untuk melihat seberapa aktif mereka dalam minggu tersebut. Peneliti kemudian menemukan bahwa wanita yang tidak cukup bergerak selama 30 menit sehari hingga menjalani pola sedentary selama 10 jam atau lebih sehari memiliki telomere yang lebih pendek dibandingkan mereka yang menolak hanya duduk seharian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya