Cara Kita Mengetik Bisa Bantu Deteksi Penyakit Parkinson

Cara Anda mengetik, tidak hanya memberitahu Anda mahir dalam menggunakan teknologi, tetapi juga dipercaya bisa mendeteksi penyakit Parkinson

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 24 Jan 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2017, 06:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Cara Anda mengetik, tidak hanya memberitahu bahwa Anda mahir dalam menggunakan teknologi, tetapi juga dapat mengungkapkan rahasia mengenai otak Anda, dan dipercaya dapat mendeteksi penyakit Parkinson, seperti yang diteliti oleh sekelompok peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Mereka menguji hubungan antara mengetik dan keterampilan motorik.

Studi tersebut tidak melihat seberapa cepat atau lambat seseorang saat mengetik, tetapi seberapa lama jari-jari mereka dapat menekan setiap tombol tersebut. Para peneliti menjelaskan, bahwa tingkat seberapa lama Anda saat menekan tombol keyboard kemudian melepasnya, dapat menunjukkan seberapa cepat otak Anda dalam mengontrol otot-otot tubuh.

Ketika tubuh perlu bergerak, korteks motor di otak akan mengirimkan sinyal melalui otak ke tulang belakang, di mana neuron spinal akan dikirimkan untuk mengaktifkan seluruh otot-otot di tubuh. Namun pada pasien dengan penyakit Parkinson, sel-sel yang memproduksi dopamin di otak menjadi tidak aktif, sehingga menyebabkan masalah motorik seperti tremor dan kesulitan berjalan.

Namun ternyata orang yang sehat juga bisa mengalami hambatan motorik akibat kurang tidur dan kelelahan. Sehingga untuk mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan motorik, para peneliti MIT membuat sebuah algoritma yang dapat memberitahu secara efektif bagaimana seseorang saat mengetik keyboardnya.  Caranya dengan mengukur seberapa lama tombol tersebut ditekan sebelum akhirnya dilepaskan.

Studi menemukan, bahwa algoritma tersebut dapat membedakan seseorang dengan penyakit Parkinson dan seseorang yang tidak memiliki penyakit tersebut.

“Seringkali saat mengetik, kita hanya memperhatikan tombol apa yang ditekan, tetapi tidak pernah memperhatikan kapan atau berapa lama kita menekannya,” ujar salah satu peneliti, Ian Butterworth, seperti dilansir dari Womansday, Selasa (24/1/2017).

Walaupun penelitian ini difokuskan pada efek kelelahan yang dapat menyebabkan hambatan motorik, tetapi para peneliti mengatakan bahwa cara kita mengetik juga bisa membantu diagnosis lebih dini kondisi yang dapat mengganggu fungsi motorik kita, seperti penyakit Parkinson.

Biasanya, penyakit Parkinson baru terdiagnosis lima hingga sepuluh tahun setelah penyakit tersebut telah mempengaruhi fungsi tubuh, dan juga efeknya pun sudah terlanjur menyebar.

Selain dapat mendeteksi penyakit Parkinson lebih dini, para peneliti percaya bahwa metode mereka juga dapat berguna ketika ingin mencoba mendeteksi penyakit lainnya, seperti rheumatoid arthritis yang juga mempengaruhi keterampilan morotik kita.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya