Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Lakukan Histeroktomi, Gairah Seks Wanita Ini Jadi Membuncah

Sharon Whiteley mengaku telah berhubungan seks dengan 10 pria setelah ia menjalani histeroktomi (angkat rahim).

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 14 Mar 2017, 01:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2017, 01:00 WIB
Angkat Rahim dan Gairah Seks
Sharon Whiteley mengaku telah berhubungan seks dengan 10 pria setelah ia menjalani histeroktomi (angkat rahim).

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan seks Sharon Whiteley berubah drastis setelah ia menjalani histerektomi (angkat rahim). Padahal, pada kebanyakan kasus, histeroktomi membuat kaum perempuan merasa tidak pede untuk kembali "melayani".

Perempuan dari Manchester berumur 46 tahun yang sudah dikaruniai satu orang anak, mengaku, dulu begitu menderita dan seakan tak punya gairah untuk berhubungan seks.

Namun, selesai menjalani pengangkatan rahim (uterus) dengan metode pembedahan, kehidupan seks yang sempat redup muncul kembali. Bahkan, ia telah tidur dengan lebih dari sepuluh orang pria. Ia mengaku, seks selalu muncul di kepalanya hampir setiap menit.

"Dulu saya begitu menderita akibat menstruasi yang berlangsung selama 12 hari. Sekarang, saya tidak merasakan itu lagi. Ini fantastis," katanya

"Dan, 99 persen yang selalu muncul di otak saya adalah seks. Semakin muda pria yang berhubungan seks dengan saya, semakin baik," kata dia dikutip dari Daily Mail, Senin (13/3/2017)

Kondisi yang dialami Sharon sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Universitas Maryland. Para ahli menemukan, gairah seks kebanyakan perempuan setelah menjalani histerektomi malah meningkat secara drastis.

Mereka akan lebih sering berhubungan seks dan orgasme, meski harus merasakan sedikit nyeri selama berhubungan seks, namun hal ini tidak menjadi soal.

Lebih dari seratus orang perempuan diwawancarai selama dua tahun. Perempuan yang habis menjalani histeroktomi melaporkan, fungsi seksual mengalami perubahan yang cukup signifkan.

"Kami menyadari bahwa temuan kami mungkin kontroversial," kata Profesor Epidemiologi di University of Maryland School of Medicine, Kristen Kjerulff PhD.

Sebab, persepsi pada masyarakat umum adalah histerektomi mengarah ke masalah seksual. "Namun, bukti kami menunjukkan sebaliknya. Bagi kebanyakan perempuan, histeroktomi benar-benar meningkatkan fungsi seksual mereka," ujarnya. 

Sehingga tak masalah apabila kembali berhubungan seks.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya