5 Langkah Cerdas Kontrol Diabetes Saat Hamil

Jika Anda positif diabetes gestasional, dokter Anda dapat menambahkan suntikan insulin dan beberapa rekomendasi berikut

oleh Fitri Syarifah diperbarui 20 Mar 2017, 19:55 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2017, 19:55 WIB
Diabetes gestasional
Diabetes gestasional. Foto: Foxnews

Liputan6.com, Jakarta Jangan abaikan tes gula darah untuk mengecek diabetes saat kehamilan. Biasanya dokter akan menyarankannya pada saat usia kehamilan 24-28 minggu.

Sebelumnya, Anda akan diminta mengonsumsi cairan mengandung gula dan menunggu efeknya. Jika hasilnya positif, mungkin Anda akan diminta untuk menjalani diet ADA. Apa itu?

Seperti disampaikan Dr. Manny Alvarez selaku Kepala Departemen obstetrics/gynecology dan ilmu reproduksi di Hackensack University Medical Center, New Jersey, diet ADA adalah rencana makan yang direkomendasikan oleh American Diabetes Association bagi mereka berurusan dengan diabetes.

"Diet ini mendorong Anda untuk mengonsumsi berbagai makanan sehat sambil mengontrol asupan pati dan gula. Anda juga harus memilih makanan tinggi vitamin dan mineral dan menyeimbangkan pati dengan serat untuk menjaga kadar gula tetap normal," katanya, seperti dikutip Foxnews, Senin (20/3/2017).

Selain itu, American Diabetes Association merekomendasikan Anda untuk selalu bekerjasama dengan seorang ahli diet atau dokter tentang nutrisi yang tepat untuk penderita diabetes gestasional. Jika gula darah masih sulit terkontrol, dokter Anda dapat menambahkan suntikan insulin dan beberapa rekomendasi berikut:

1. Mengontrol Gula Darah

Untuk mengontrol gula darah, Anda dapat memilih salah satu cara, mulai dari menghitung karbohidrat, indeks glikemik, atau melihat porsi makanan melalui piring gizi.

Semua metode ini fokus pada keseimbangan makanan demi mengontrol berat badan dan menormalkan gula darah.

2. Menghitung karbohidrat

Pada awalnya, proses ini mungkin ada trial and error, terutama bagi Anda yang terbiasa mengonsumsi karbohidrat tinggi. Namun biasanya dokter akan menyarankan batas karbohidrat yang Anda konsumsi.

3. Indeks glikemik

Jika Anda memilih untuk menggunakan indeks glikemik, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter. Sebab dokter akan tahu, makanan apa yang memiliki indeks glikemik tinggi atau rendah untuk mengimbangi efeknya.

4. Metode piring

Untuk menggunakan metode ini, Anda harus mengisi piring makan dengan baik. Seperti misalnya seperempat nasi, setengah porsi sayur dan buah, seperempat protein ditambah segelas air putih atau susu. Plus, batasi gula, garam dan lemak.

5. Pilih makanan dengan bijak

Ada beberapa contoh makanan yang bisa Anda konsumsi dan hindari, seperti:

- Bayam
- Brokoli
- Tomat
- Havermut
- Beras merah
- Lentil dan kacang hitam
- Rendah lemak atau susu skim
- Minyak zaitun

Makanan yang perlu dihindari

- Kopi
- Kentang goreng, atau gorengan lainnya
- Tepung atau nasi putih
- Jus buah (manis)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya