Berat Badan Jadi Alasan Utama Pria Campakkan Pasangan

Berdasarkan survei suatu aplikasi kencan, pria sering kali mencampakkan pasangannya karena berat badan wanita itu bertambah.

oleh Nilam Suri diperbarui 06 Apr 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2017, 10:30 WIB
berat badan
Berdasarkan survei suatu aplikasi kencan, pria sering kali mencampakkan pasangannya karena berat badan wanita itu bertambah.

Liputan6.com, Jakarta Saat hubungan tidak berjalan sesuai keinginan, baik pria dan wanita sama-sama memiliki hak untuk meninggalkan atau mencampakkan pasangan mereka. Idealnya, alasan ini harus jelas. Namun terkadang bisa jadi sebabnya adalah hanya karena pertambahan berat badan.

Tidak mengungkapkan secara jujur alasan Anda kala mencampakkan seseorang bisa lebih menyakitkan dibanding ditinggalkan itu sendiri. Dengan bicara jujur, setidaknya Anda sudah berlaku adil--walau menyakitkan.

Berhubungan dengan alasan ini, suatu aplikasi kencan memutuskan untuk melakukan survei terhadap 8.842 anggotanya. Survei ini dilakukan untuk mencari tahu, biasanya alasan apa saja yang bisa membuat seseorang meninggalkan pasangannya.

Dan ternyata, hasilnya cukup menarik.

Baik Inggris dan Amerika Serikat--sama seperti Indonesia--sedang ada kondisi politik yang membuat penduduknya jadi memihak. Tak hanya kondisi politik ini memecah masyarakat, hal ini ternyata juga bisa memutuskan hubungan.

Menurut survei tadi, perbedaan politik adalah alasan utama para wanita memutuskan untuk meninggalkan pasangan mereka.

Berbeda dengan wanita yang alasannya bisa dibilang prinsipil, alasan pria utama pria meninggalkan pasangannya bisa dibilang lebih dangkal.

Sebanyak 27 persen pria dari survei tadi mengatakan, mereka berpisah dengan pasangannya karena berat badan wanita itu bertambah.

Selain itu, pria dan wanita akan meninggalkan pasangannya jika terlalu dicemburui. Wanita juga bisa meninggalkan pasangannya karena masalah uang.

Dan alasan lain yang sama-sama bisa membuat pria dan wanita meninggalkan pasangannya menurut survei ini adalah seks yang buruk.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya