Liputan6.com, Jakarta Menurunnya hormon testosteron (hipogonadisme) memang menjadi masalah pria-pria berumur 40 tahun ke atas. Namun, kondisi yang disebut dengan sindrom defisiensi hormon (TDS) juga menghantui pria di bawah umur tersebut.
Menurut Dokter Spesialis Andrologi Rumah Sakit Fatmawati, dr Nugroho Setiawan MS Spand, biasanya penyebab "orang muda" mengalami hipogonadisme akibat gaya hidup yang buruk.
"Ditambah pula ada penyakit penyertanya. Sehingga, masalah yang semestinya mereka alami saat berumur 40 tahun, jadi diderita lebih cepat," katanya pada Kamis (6/4/2017) siang.
Advertisement
Hipogonadisme adalah gejala klinis di mana kaum Adam kekurangan testosteron, hormon penentu kebugaran yang sangat penting bagi pria akibat testis yang gagal memproduksi dalam jumlah normal.
"Hanya saja banyak pria tidak menyadari kondisi ini. Alasannya, karena merasa tidak mengalami keluhan apa-apa," katanya menambahnya.
Hati-hati juga, seorang pria yang mulai memasuki umur 30 tahunan harus memerhatikan kualitas tidur dan pola makan sehari-hari serta hindari kegemukan.
Sebab, kegemukan yang ditambah kurang tidur, membuat proses penurunan hormon testosteron berjalan cepat.