Liputan6.com, Jakarta Kalau bicara operasi plastik, biasanya yang pertama terlintas di pikiran antara operasi payudara atau operasi hidung. Faktanya, menurut statistik dari American Society of Plasctic Surgeons, pembesaran payudara adalah prosedur bedah kosmetik yang paling banyak diminta sepanjang 2014.
Salah satu dokter bedah plastik asal New York, Adam R. Kolker M.D, yang memiliki spesialisasi pada pembesaran payudara, membagi beberapa tips tentang apa yang perlu Anda ketahui sebelum melakukan operasi payudara. Mengutip Cosmopolitan, Jumat (7/4/2017), berikut faktanya:
Baca Juga
1. Operasi pertama Anda bisa jadi bukan yang terakhir
Advertisement
Sebanyak 25Â persen wanita membutuhkan operasi lanjutan setelah 10 tahun. Hal ini karena implan payudara tidak bertahan untuk selamanya.
Implan bisa saja mulai bocor seiring waktu, atau mulai ada pembentukan jaringan yang melingkupi implan Anda sehingga dibutuhkan implan baru.
Penurunan berat badan, kehamilan, dan perubahan lainnya adalah beberapa faktor yang menyebabkan pasien membutuhkan operasi payudara lain setelah beberapa tahun.
2. Butuh waktu lima sampai tujuh hari
Secara umum, pasien biasanya hanya membutuhkan waktu cuti lima sampai tujuh hari untuk pembesaran payudara. Begitu juga untuk reduksi payudara.
Anda tidak akan merasa 100 persen di minggu pertama setelah operasi payudara, tapi akan cukup sehat untuk bisa kembali bekerja--jika pekerjaan Anda tidak membutuhkan kekuatan fisik.
Namun, jika implan diletakkan di balik otot dan bukannya di atas (banyak wanita memilih melakukan hal ini untuk mendapatkan hasil yang lebih realistis), proses pemulihan akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih berat.
3. Ketika disentuh rasanya akan berbeda
Walaupun payudara silikon terasa mirip dengan payudara asli, mereka tetap saja masih buatan manusia dan tidak terasa sealami jaringan payudara alami. Anda lebih mungkin menyadari adanya implan pada wanita yang awalnya memiliki sedikit jaringan payudara, dibanding yang jaringannya sudah tebal dari awal.
Impan yang lebih kecil, dan yang diletakkan di bawah otot, akan lebih sulit untuk diditeksi.
4. Anda tidak bisa langsung berubah dari kecil ke besar sekaligus
Jika ukuran awal Anda adalah cup A, jangan berharap untuk langsung bisa mendapatkan ukuran DD dalam satu kali prosedur. Sangatlah penting bagi pasien untuk menetapkan target yang masuk akal.
Tubuh dan kulit Anda membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan drastis, jadi dokter bedah biasanya akan menyarakan untuk menambahkan ukuran satu cup lebih besar untuk pertama. Dan kemudian mulai menambahkan ukurannya dalam beberapa tahun.
5. Operasi payudara bisa mempengaruhi kemampuan Anda menyusui
Wanita yang melakukan operasi payudara biasanya memilih untuk tidak menyusui, jadi sebenarnya data tentang hal ini masih belum pasti. Namun, jika Anda mengubah ukuran areola, ada risiko kecil terjadi kerusakan pada kantong minor (minor ducts) dan bisa memutus areola complex dengan porsi utama di kelenjar payudara, dan menghilangkan kemampuan Anda untuk menyusui.
Wanita yang pembedahannya dilakukan di bawah ketiak, atau di lipatan payudara seharusnya tidak akan memiliki masalah untuk bisa menyusui.
Advertisement
6. Puting bisa mati rasa
Hilangnya sensasi di puting bisa terjadi setiap ada pembedahan di payudara. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk bentuk payudara dan jenis pembedahan. Tapi walaupun Anda kehilangan sensasi di puting, mereka masih akan merespon terhadap rasa dingin dan stimulasi. Jadi puting masih tetap akan bisa mengeras, walau Anda tidak bisa merasakannya.
7. Beberapa faktor bisa bikin Anda tidak jadi kandidat yang cocok
Jika Anda memiliki riwayat kanker payudara yang dominan di keluarga, obesitas, atau merokok, Anda bisa dianggap tidak cocok sebagai kandidat pembesaran payudara.
Semua faktor tadi meningkatk risiko dan komplikasi selama dan sesudah operasi. Jika Anda memiliki isu medis yang signifikan, Anda juga perlu mengevaluasi dan memastikannya aman sebelum operasi.
Â
Â