Liputan6.com, Jakarta - Susu formula bayi yang sudah telanjur dibuat sebaiknya tidak disimpan di dalam kulkas. Harus segera dihabiskan demi mencegah tumbuhnya bakteri.
Dr Suci Dwi Putri dari situs Klik Dokter mengatakan susu adalah makanan (dalam bentuk minuman) yang mengandung gizi seimbang. Bila tidak segera dihabiskan dalam sekali minum, bakteri bisa tumbuh subur.
Baca Juga
"Bila karena satu dan lain hal susu tidak dapat langsung dihabiskan, masih dapat disimpan di suhu ruang," kata Suci dikutip pada Selasa 16 Mei 2017
Advertisement
Selanjutnya, susu tidak boleh disimpan lebih dari dua jam dan harus dalam keadaan tertutup.
Waktu penyimpanan susu formula di dalam kulkas, tidak boleh lebih dari 24 jam.
Susu tidak boleh pula diletakkan dalam wadah yang sama dengan tempat sayur, buah, dan makanan lainnya.
"Sebelum diberikan kepada si kecil, susu yang disimpan di kulkas sebaiknya dipanaskan dalam wadah mangkuk atau baskom yang diberi air panas," kata dia.
Rasa susu formula yang tidak diminum lebih dari 2 jam biasanya agak asam. Itu berarti sudah ada aktivitas bakteri dalam susu yang Ibu buat. Hindari menyimpan susu formula yang memiliki ciri-ciri basi, seperti:
Bau Susu yang Berubah
Sebelum memberikan susu formula pada Si Kecil, pastikan untuk mencium baunya terlebih dahulu ya Bu. Ciri-ciri susu basi bisa diketahui dari baunya yang busuk dikarenakan bakteri yang sudah berkembang dalam susu.
Rasa Susu Jadi Asam
Ciri-ciri yang kedua adalah rasa susu berubah menjadi asam yang berasal dari bakteri penghasil asam.
Jika Ibu mendapati ini, segera buang agar tidak menyebabkan sakit pada Si Kecil.
Warna dan Tekstur Susu yang Berubah
Bila susu formula yang telah diseduh mengalami perubahan warna menjadi kekuningan dan teksturnya berlendir, itu berarti susu formula sudah basi dan sudah tidak layak konsumsi.
Agar susu yang terlanjur diseduh tetap layak untuk dikonsumsi si Kecil, ibu bisa mengikuti cara menyimpan susu formula yang sudah dibuat berikut:
1. Simpan dalam botol steril
Ibu bisa melakukan cara menyimpan susu formula yang sudah dibuat dalam botol steril.
Ketika menyeduh susu formula, Ibu tentu sudah mensterilkan botol yang hendak digunakan.
Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum membuat susu formula untuk memastikan tidak ada bakteri atau kuman yang turut masuk ke dalam tubuh Si Kecil akibat botol susu yang tidak steril.
Sterilisasi botol susu bisa dilakukan dengan mudah lho, Bu.
Caranya cukup panaskan air hingga mendidih, lalu rebus botol bayi selama kurang lebih 5 menit.
Angkat botol menggunakan alat penjepit yang bersih, kemudian diamkan hingga kering di tempat yang bersih.
Namun, Ibu perlu berhati-hati jika melakukan sterilisasi dengan cara yang satu ini.
Meskipun praktis dan murah, merebus botol dapat membuat dot dan botol mudah rusak.
2. Simpan ke dalam kulkas
Cara menyimpan susu formula yang sudah dibuat berikutnya bisa dengan memasukkannya ke dalam kulkas.
Susu formula yang sudah diseduh dapat disimpan hingga 24 jam di kulkas.
Bila lebih dari itu, risiko pertumbuhan bakteri akan meningkat dan dapat mengancam kesehatan si Kecil ya Bu.
Jangan biarkan susu formula yang telah Ibu seduh berada di suhu ruang terlalu lama.
Semakin lama berada di tempat terbuka, semakin banyak pula bakteri atau kuman yang bisa mencemarinya.
Perlu Ibu ketahui bahwa susu formula berbeda dari ASI yang memiliki kandungan tertentu seperti makrofag dan limfosit yang dapat membunuh bakteri.
Perhatikan juga suhu kulkas yang akan digunakan untuk menyimpan susu formula.
Pastikan kulkas berada dalam suhu 4,4 derajat Celcius atau lebih rendah.
Suhu lkulkas yang terlalu rendah akan membuat susu formula menjadi membeku dan tdak baik diberikan kepada si Kecil.
3. Jangan panaskan kembali susu formula
Memanaskan kembali susu biasa dijadikan cara menyimpan susu formula yang sudah dibuat.
Padahal, hal ini tidak disarankan karena bisa memicu perkembangan bakteri lebih cepat lho Bu.
Jika memang tidak memungkinkan untuk dikonsumsi, jangan berikan susu formula yang dipanaskan.