Liputan6.com, Jakarta Dibanding pria, wanita lebih rentan mengalami kebutaan. Beberapa ahli menganggap, ini terkait dengan hormon estrogen, namun ada alasan lain mengapa wanita cenderung lebih banyak mengalami masalah penglihatan.
Seperti disampaikan seorang dokter mata di NYU Langone, Assumpta Madu, MD, penelitian terkait hal tersebut pernah dilakukan University of Illinois di Chicago. Hasilnya, gaya hidup seperti penggunaan lensa kontak ternyata bisa menjadi pemicunya.
Baca Juga
Namun, kata Assumpta, ada beberapa kondisi lain ketika seseorang bisa kehilangan penglihatannya tanpa dia sadari, seperti dilansir Womenshealthmag, Selasa (6/6/2017) berikut ini:
Advertisement
1. Menopause dini
Sayangnya, menopause tidak hanya menimbulkan malapetaka pada suhu dan mood karena hal ini juga bisa menyebabkan masalah penglihatan. Madu mengatakan bahwa wanita yang mengalami menopause cenderung terkena glaukoma, penyakit mata yang merusak saraf optik mata dan bisa menyebabkan kebutaan.
Tapi keadaan bisa lebih buruk bagi wanita yang mengalami menopause sebelum berusia 45 tahun. "Menopause dini meningkatkan risiko pengembangan glaukoma dua setengah kali," katanya.
2. Merokok
Menurut CDC, perokok dua kali lebih mungkin mengalami degenerasi makula (penyebab paling umum kebutaan pada orang dewasa Amerika) daripada bukan perokok. Perokok juga dua sampai tiga kali lebih mungkin mengalami katarak.
3. Menatap matahari
Menatap langsung matahari bisa menyebabkan kebutaan. Tapi bukan hanya sinar matahari yang bisa menyebabkan kerusakan, sebab cahaya saat pengelasan juga memicu pengelupasan lensa mata. Itu sebabnya Anda disarankan menggunakan kacamata anti UV atau kacamata khusus saat melakukan pengelasan.
4. Obat-obatan
"Ada beberapa obat yang memiliki efek samping itu berupa kebutaan," kata Madu. Maka itu, tanyakan selalu efek samping obat kepada dokter Anda.
5. Lensa kontak
Sebagian besar pemakai lensa kontak sering membuat kesalahan. Mereka tidur tanpa melepas lensa kontak.
"Tidur dengan lensa kontak menyebabkan kekurangan oksigen ke mata yang akan menghalangi kornea sehingga fungsi mata tidak bekerja dengan baik. Dalam jangka lama, hal ini berpotensi menyebabkan kebutaan," ujarnya.
Â