Liputan6.com, Jakarta Hasil SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) 2017 sudah diumumkan pada Selasa, 13 Juni 2017. Ada yang menyambut hasil ini dengan suka cita, tapi tak sedikit yang harus menelan kecewa. Dikarenakan mimpi itu belum jadi nyata.
Namun, dari segelintir nama yang diketahui lolos SBMPTN 2017, mengaku bahwa jurusan itu bukan pilihan sendiri, melainkan kemauan orangtua.
Advertisement
Baca Juga
"Aku maunya Psikologi UI, tapi yang diterima malah Biologi. Biologi itu maunya papa, karena beliau mau aku bisa seperti dia. Padahal aku sendiri nggak suka sama jurusan itu," kata F, siswi dari salah satu sekolah negeri di Jakarta Selatan.
F hanya bisa pasrah. Di satu sisi merasa berat, tapi di sisi lain F berharap jurusan itu bisa membawanya ke jenjang karier yang cemerlang.
Melihat fenomena seperti ini, pakar Pendidikan Anak dari Lembaga Terapan Psikologi UI, Muhammad Rizal Psi, mengatakan, tak bisa dipungkiri bahwa semakin besar batas antara harapan dengan kenyataan, semakin besar pula rasa kecewa yang akan muncul.
Akan tetapi harus diingat pula bahwa tak ada salahnya menyelami dulu jurusan yang diinginkan oleh orangtua. Dengan cara mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang jurusan itu. Seperti belajarnya apa saja, berapa lama pendidikan itu ditempuh, dan setelah selesai bakal kerja apa.
"Semakin banyak informasi yang dia peroleh, akan semakin mudah membuat sebuah persiapan," kata Rizal saat dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu (14/6/2017)
Sebagai seorang anak juga harus menyadari bahwa pilihan sendiri belum tentu pilihan yang terbaik buat ke depannya. Begitu pun sebaliknya. "Karena terkadang anak memilih jurusan karena ikut teman-temannya. Ini juga punya impact ke depannya kalau si anak tidak punya informasi lengkap tentang jurusan itu," kata Rizal menambahkan.
Sedangkan untuk para orangtua, juga perlu menjelaskan bahwa jenjang S1 adalah untuk menyiapkan bekal berpikir mereka. Untuk kemudian akan bekerja sebagai apa, bisa disesuaikan dengan apa yang menjadi keinginan anak dalam perkembangan ke depannya.
"Di zaman sekarang, orang bekerja suka tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya. Tak apa-apa, jalani saja dulu yang sekarang, karena sekarang pun mencari sekolah sangat sulit," kata Rizal mengenai SBMPTN 2017.