Liputan6.com, Jakarta Adam Levy (52) asal Minneapolis mengalami luka bakar dan melepuh di tangan saat memeras jeruk nipis di halaman belakang rumahnya. Awalnya, luka di tangan ayah dua anak ini terlihat biasa saja. Namun, setelah dua hari luka di tangannya kian parah.
Tangan Levy bahkan membengkak menjadi empat kali lebih besar dari ukuran normalnya. Ia juga mengalami rasa sakit pada kepala dan mual.
"Kulit saya terasa kencang, ada sensasi menyengat dan terbakar sampai menimbulkan rasa gatal di pinggirannya. Keesokan harinya saya merasa pusing, mual dan lidahku bengkak seperti reaksi alergi," kata Levy dikutip dari Good Housekeeping, Selasa (11/7/2017).
Advertisement
Saat lukanya membengkak, Levy baru mendapatkan penanganan medis. Ia diberi infus, steroid, dan antihistamin untuk menghentikan pembengkakan. Dokter mengatakan luka yang ada di tangannya ialah phytophotodermatitis. Luka tersebut terjadi karena reaksi zat kimia yang disebut psoralen dalam jeruk nipis, berinteraksi dengan sinar ultraviolet atau matahari.
"Ini membuat kulit menjadi fotosensitif dan saat kulit bersentuhan dengan sinar matahari ia akan lebih sensitif terhadapnya, sehingga menyebabkan luka bakar yang buruk disertai kemerahan dan lecet," kata Dr. Debra Jaliman, MD, ahli kulit bersertifikat di New York City.
Gejala phytophotodermatitis sama dengan fotodermatitis, yaitu luka bakar ekstrem yang  juga disebut sebagai keracunan sinar matahari.
Proses penyembuhannya, Levy diresepkan krim luka bakar, steroid, dan krim anti-inflamasi. Dokter juga menyarankan Levy mengompres luka dengan air dingin untuk mengurangi peradangan.
Dokter mengingatkan agar tidak memeras atau berkontak kulit dengan jeruk nipis, buah, dan tanaman yang mengandung psoralen di bawah sinar matahari untuk menghindari luka bakar seperti Levy.Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Â