Mengapa Ibu Tak Bosan Mencium Aroma Kepala Bayi yang Baru Lahir?

Pernahkah Anda mengalami merasa bahagia setiap kali mencium aroma kepala bayi yang baru lahir?

oleh Melly Febrida diperbarui 06 Agu 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2017, 06:00 WIB
Kepala Bayi
Pernahkah Anda mengalami merasa bahagia setiap kali mencium aroma kepala bayi yang baru lahir?

Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu yang baru saja melahirkan, tak pernah bosan mencium aroma kepala si jabang bayi. Hal serupa mungkin pernah terjadi juga pada Anda. 

Johannes Frasnelli, profesor anatomi di Universitas Quebec menjelaskan, kebiasaan mencium kepala bayi dianggap sebagai mekanisme menguatkan ikatan antara orangtua dan buah hati tercinta.

"Kami berpikir bahwa aroma bayi terlibat dalam salah satu mekanisme ini," ujar dia dikutip dari situs NY Mag, Minggu (6/8/2017)

Aroma bayi yang begitu lembut, lanjut dia, mendorong ibu untuk semangat memberikan ASI, kehangatan, dan rasa aman.  

Pada 2013, Frasnelli ikut menulis sebuah studi di jurnal Frontiers in Psychology yang melihat secara dekat bagaimana wanita merespons aroma tubuh bayi yang baru lahir. Dia dan rekan-rekannya merekrut 30 wanita, termasuk 15 yang baru saja melahirkan dan 15 orang yang belum pernah melahirkan.

Kemudian peneliti membiarkan para wanita mencium aroma bayi baru lahir yang tidak dikenal yang berusia kurang dari dua hari. Hasilnya, aroma bayi memukau. Pemindaian otak para peserta menunjukkan, aroma badan bayi yang baru lahir berusia dua hari mendapat aktivasi di daerah serebral wanita yang berhubungan dengan reward.

Sebenarnya, tidak menjadi masalah apakah subjek sebelumnya pernah melahirkan atau tidak; Otak wanita dari kedua kategori bereaksi terhadap aroma bayi, seolah-olah itu adalah makanan lezat, atau bahkan obat bius.

Meskipun aroma itu bekerja bersamaan dengan penglihatan dan sentuhan untuk membantu ikatan ibu dan bayi, Frasnelli menjelaskan, inilah karyanya yang paling tidak terlihat: "Kami sangat kurang memperhatikan (bau)," katanya.

Periset tidak sepenuhnya yakin apa yang menyebabkan aroma bayi itu, meski ada beberapa teori: beberapa orang berspekulasi, aroma itu berasal dari kelenjar keringat mereka, atau aroma vernix caseosa yang melekat, zat yang menutupi bayi saat mereka lahir dan tercuci setelah lahir.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, bayi dapat membedakan antara susu ibu mereka dan susu dari wanita lain berdasarkan baunya, dan bahkan lebih memilih pakaian yang dikenakan ibu mereka. Sementara itu, sang ibu menemukan aroma kotoran anak mereka sendiri lebih menyenangkan daripada bayi lainnya.

Simak video menarik berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya