Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) risau dengan kondisi anak-anak Indonesia yang mengalami stunting karena kekurangan gizi. Menurut Jokowi, tidak seharusnya anak-anak kekurangan sumber protein yang merupakan zat pembangun, mengingat Indonesia sangat kaya akan sumber protein, salah satunya ikan, karena sebagian besar wilayah adalah lautan.
Sedemikian besar perhatian Jokowi terhadap peningkatan kualitas generasi bangsa seperti diungkapkan Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, dalam konferensi pers Lomba Masak Ikan Nusantara “Menuju Istana” di Jakarta pada Kamis (10/8/2017).
“Makan ikan itu murah, sehat dan tersedia banyak. Momentum ini merupakan jawaban dari tantangan untuk mempopulerkan makan ikan, agar menjadi budaya masyarakat kita," kata Teten.
Advertisement
Popularitas makan ikan saat ini memang masih kalah dibandingkan makan daging. Banyak orang yang beranggapan, kata Teten, mengonsumsi daging itu lebih berkelas dari makan ikan. Belum lagi banyak mitos yang salah di masyarakat misalnya ibu hamil tidak boleh makan ikan. Padahal mengonsumsi ikan selama kehamilan justru sangat dianjurkan.
Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono, pada kesempatan yang sama, bahwa prinsip makan adalah beragam dan berimbang. Anung mengungkapkan bahwa sumber protein tidak hanya daging, ikan justru merupakan sumber protein yang menjadi kekayaan negara kita.
“Salah satu kelebihan sumber protein ikan yaitu mengandung omega 3. Bila dibandingkan dengan daging yang kadarnya sangat rendah atau bahkan sebagian besar tidak ada," kata Anung seperti dalam rilis yang diterima Kementerian Kesehatan RI ditulis Jumat (11/8/2017).
Protein dalam ikan, kata Anung, sangat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga bukan sekadar mencukupi kebutuhan tetapi juga mencerdaskan anak-anak.
Satu lagi, keuntungan makan ikan itu masyarakat tak perlu ragu saat memasak makanan laut. Pada dasarnya semua ikan itu halal.
Direktur Akses Pasar dan Promosi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Innes Rahmania, memberikan contoh nyata para atlet tembak dan panah Indonesia saat masuk Pelatnas hanya diberikan menu makanan berbahan utama daging putih, bukan daging merah. Tujuannya agar emosi para atlet lebih terkendali dan mampu berkonsentrasi sehingga dapat menembak dengan jitu.
“Ikan menyehatkan dan mencerdaskan. Sangat disayangkan bila hingga sekarang masih ditemukan anak-anak yang tinggal di pesisir pantai namun tidak gemar makan ikan. Ironi, bila daerah penghasil produksi ikan yang tinggi, namun rendah konsumsi," kata Innes.
Saksikan juga video menarik berikut: