Bahayakah Bayi Tidur dengan Mata Terbuka?

Meski terlihat aneh, bayi yang tidur dengan mata terbuka ternyata normal.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 19 Okt 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2017, 19:30 WIB
Ini Alasan Mengapa Bayi Harus Tidur Sendiri
ini beberapa alasan emngapa bayi harus tidur di tempat tidur mereka sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Saat tertidur, tak semua bayi menutup matanya. Meski terlihat aneh, bayi yang tidur dengan mata terbuka ternyata normal.

Seperti disampaikan dokter naturopati Tara Levy, kondisi ini disebut juga nocturnal lagophthalmos. "Tidak berbahaya dan cukup umum terjadi pada bayi. Hal ini juga tidak menunjukkan kalau dia memiliki masalah tidur."

"Tidak ada yang tahu pasti mengapa beberapa bayi tidur dengan mata terbuka," kata Levy. Tapi itu mungkin ada kaitannya dengan fase tidur REM (rapid eye movement) atau fase tidur aktif.

"Tidur dengan mata terbuka terjadi selama REM, yaitu siklus tidur yang lebih aktif. Bayi bisa menghabiskan lebih banyak waktu dalam fase REM daripada orang dewasa, sekitar 50 persen dari total waktu tidur mereka," kata Levy, seperti dimuat Baby Center, Kamis (19/10/2017).

Jika Anda merasa terganggu, kata Levy, Anda bisa menutup matanya dengan lembut. Atau konsultasikan dengan dokter bila bayi tidur dengan mata terbuka selama berjam-jam pada suatu waktu atau jika matanya tampak kering.

Levy menambahkan, ada beberapa bukti bahwa lagophthalmos nokturnal terjadi karena ada faktor turun-temurun. Jadi, Anda mungkin bisa memperhatikan kebiasaan tidur pasangan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya