Liputan6.com, Inggris Bayi Kia, yang berusia 9 bulan mengalami kehidupan yang buruk karena meningitis septicemia C yang dialaminya. Kini, ia sedang berada dalam ruang perawatan khusus di Leeds General Infirmary (LGI), Inggris sampai kira-kira bulan Januari 2018.
Baca Juga
Advertisement
Efek dari penyakit tersebut dikemukakan dokter yang menangani bayi Kia. Bayi Kia bisa kehilangan penglihatan dan pendengarannya. Bahkan 90 persen otaknya rusak akibat meningitis septicemia C.
Kondisi bayi Kia kian memburuk. Pekan lalu, dokter menyampaikan, sistem organ pencernaan telah berhenti bekerja. Jika tidak pulih, maka tidak banyak yang bisa petugas medis lakukan untuknya.
Keluarga dari bayi Kia tersebut tidak percaya kalau Kia buta dan tuli. Hal ini karena bayi mungil itu masih merespons suara sang ibu, Vikki.
"Dia bayi yang sangat mungil dan terlihat seperti boneka beruang kecil di tempat tidur," kata Donna Gott, bibi bayi Kia, dikutip dari Telegraph and Argus, Selasa (21/11/2017).
Bayi Kia juga perlu diberi obat, yang disebut Fentanyl. Obat ini termasuk obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat daripada heroin.
Â
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Suhu tubuh naik dan muntah
Kia menjalani perawatan sejak dua bulan yang lalu. Sebelum dirawat, Kia serupa dengan bayi seusianya. Ia terlihat bahagia dan sehat.
Pada suatu hari, suhu tubuhnya mulai naik dan Kia muntah. Vikki lantas membawa Kia ke dokter umum setempat, yang mendiagnosisnya dengan penyakit virus sehingga harus dirujuk ke rumah sakit besar, dilansir dari Now to Love.
Kia, yang tinggal bersama keluarganya di West Yorkshire, Inggris, segera didiagnosis menderita meningitis septicemia C. Sejak didiagnosis, Kia terus berjuang untuk hidupnya.
Akibat penyakit tersebut itu pula, anggota tubuhnya harus diamputasi, terutama di lengan. Ia pernah juga tidak terbangun selama seminggu.
Advertisement