Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orang mulai beralih ke vape sebagai alternatif "lebih sehat" dari rokok tembakau. Namun riset baru menunjukkan, hal ini bualan belaka.
Sebuah studi dalam Circulation, jurnal yang diterbitkan oleh Asosiasi Jantung Amerika, menemukan bahwa beberapa zat kimia yang digunakan dalam perasa untuk liquid rokok elektrik seperti vape, bisa mengacaukan kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh penjuru tubuh.
Baca Juga
Matthew A. Nystoriak, Ph.D, dan peneliti lain dari University of Louisvulle, AS, menguji 15 rasa liquid vape pada human cardiomyocytes, atau sel pada jantung yang membuatnya kontraksi dan menyuplai darah ke seluruh area tubuh. Hasilnya? Ketika dipanaskan dan tidak, zat kimia dalam liquid vape memengaruhi kemampuan sel ini untuk berfungsi.
Advertisement
Jika ditilik secara lebih spesifik, rasa kayu manis menahan sel untuk berkontraksi selama 24 jam setelah kontak. Rasa cengkih, bunga, dan citrus pada liquid vape membuat sel memaksa jantung jadi berdetak lebih cepat.
Simak juga video berikut:
Â
Efeknya mengejutkan
"Efek dari zat kimia ini cukup mengejutkan, karena berarti jika senyawa ini berkontak dengan otot jantung, mereka bisa secara langsung mengubah bagaimana sel itu bekerja," ujar Nystoriak, melansir Men's Health, Rabu (21/11/2017).
Namun uniknya, efek dari zat kimia di dalam cairan vape ini justru paling kuat ketika mereka tidak dipanaskan. Hal ini berlawanan dengan apa yang terjadi ketika mereka dihirup menggunakan vape, jadi masih diperlukan riset lanjutan.
Walau begitu, Matthew L. Springer, Ph.D., yang mempelajari bagaimana rokok tembakau memengaruhi kerja sistem kardiovaskular, memperingatkan: mereka yang merokok vape tetap harus memperhatikan studi ini.
"Mereka tidak boleh berasumsi rokok elektrik itu tidak berbahaya, hanya karena mereka tidak memproduksi asap," ujarnya. "Hal terbaik yang bisa Anda isap adalah udara bersih."
Advertisement