Liputan6.com, Jakarta Ada banyak mitos mengenai kafein. Salah satunya, kafein bisa mengganggu ritme jantung. Benarkah demikian?
Berikut tiga hal yang paling umum didengar mengenai kafein dan studi terbaru yang membantahnya, seperti dilansir dari laman Good Housekeeping, Selasa (5/12/2017).
Baca Juga
1. Kafein tidak mengganggu detak jantung Anda
Advertisement
Menurut penelitian yang dilakukan pada Januari 2016 di Journal of the American Heart Association, konsumsi kafein rutin tidak menunjukkan peningkatan detak jantung.
Para peneliti mewawancarai hampir 1.400 orang dewasa mengenai asupan mereka akan kopi, teh, dan cokelat. Kemudian, para peneliti memantau fungsi jantung para partisipan selama setahun penuh.
Tidak ada yang mengejutkan, bahwa para 61 persen partisipan mengonsumsi lebih dari satu jenis produk mengandung kafein setiap harinya. Hasilnya, para peneliti tidak menemukan perubahan fungsi jantung pada para partisipan yang mengonsumsi kafein.
"Rekomendasi klinis yang menyatakan bahawa konsumsi rutin produk kafein bisa mengganggu ritme jantung harus dipertimbangkan kembali, karena akan kontradiktif dengan menyarankan untuk tidak mengonsumsi cokelat, kopi, atau teh yang justru memiliki manfaat untuk kesehatan jantung,” ujar peneliti senior, Gregory Marcus, MD, pada sebuah pernyataan.
Saksikan juga video berikut ini:
Tak membuat dehidrasi
2. Kafein tidak membuat tubuh dehidrasi
Sebuah studi yang dilakukan pada 2014 dan dipublikasikan pada PLOS One menemukan bahwa konsumsi kafein yang moderat tidak membuat tubuh menjadi dehidrasi. Bahkan, justru memberikan kualitas hidrasi yang mirip dengan air.
Pada dua penelitian kecil, para peneliti Inggris Raya meminta 50 pria dewasa untuk meminum empat cangkir kopi atau air setiap hari selama tiga hari. Para peneliti menemukan bahwa para pria yang meminum kopi tidak menunjukkan perubahan signifikan pada cairan tubuh secara keseluruhan, ukuran massa tubuh, dan volume urine.
3. Kafein tidak secara konstan pengaruhi bayi
Penelitian November 2015 di American Journal of Epidemiology, menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi kafein secara moderat ketika masa hamil tidak memengaruhi kecerdasan bayi atau berat badan bayi ke depannya. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang selama ini diyakini oleh banyak orang.
"Secara keseluruhan, kami mempertimbangkan hasil yang kami dapat dari penelitian ini untuk meyakinkan bahwa wanita hamil bisa mengonsumsi kopi secara moderat atau setara dengan satu hingga dua cangkir kopi per hari,” ujar Sarah Keim, PhD, rekanan dan kepala investigasi pada Center for Biobehavioral Health di Research Institute di Nationwide Children's Hospital, pada sebuah pernyataan.
Advertisement