Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sangat antusias melihat pelaksanaan imunisasi ulang (Outbreak Respons Immunization/ORI) difteri. Dia berharap, melalui ORI ini seluruh penduduk ibu kota terbebas dari difteri.
Baca Juga
Advertisement
"Jakarta harus bebas difteri. Target ORI, terutama di Jakarta Utara dan Jakarta Barat sebanyak 1,2 juta jiwa, yang menyasar anak usia 1 sampai di bawah 19 tahun," kata Anies saat meninjau pelaksanaan ORI di SMA Negeri 33 Jakarta, Jakarta Barat, Senin (11/12/2017).
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta mengalami peningkatan kasus difteri. Tahun lalu, ada 17 kasus dengan satu kematian.
Pada 2017 hingga hari ini, terdapat 26 kasus dengan 2 kematian. Dari data tersebut, kasus difteri di Jakarta ditemukan di wilayah kota. Tapi hingga hari ini, tidak ada laporan kasus difteri ditemukan di Kabupaten Kepulauan Seribu.
Dari temuan kasus tersebut, Anies mengungkapkan, penyebab peningkatan kasus difteri karena penderita menolak divaksin dan tidak melakukan imunisasi ulang.
Â
Lindungi si Kecil dari Difteri
Menurut Anies Baswedan, upaya pemberian imunisasi difteri termasuk langkah perlindungan terhadap anak.
"Kita harus melindungi anak-anak agar mereka tumbuh dengan baik dan terhindari dari masalah kesehatan (difteri). Tanda kita melindungi anak dibuktikan memberikan suntik vaksin difteri,"Â kata Anies menambahkan.
Bentuk pemberian suntik vaksin difteri juga sebagai bukti kasih sayang terhadap anak. Anak harus tumbuh dengan sehat.
Selain di DKI Jakarta, pelaksanaan ORI dilakukan serentak hari ini di Banten dan Jawa Barat. ORI dilakukan sebanyak tiga putaran. Putaran pertama 11 Desember 2017.
Putaran kedua pada minggu kedua Januari 2018. Putaran ketiga dilakukan enam bulan berikutnya, yakni pada 11 Juli 2018.
Advertisement