Pekan Imunisasi Dunia 2025: Saatnya Lindungi Generasi Emas Indonesia

Data WHO 2023 mencatat bahwa 14,5 juta anak di dunia belum mendapatkan imunisasi (zero dose), dengan Indonesia menempati peringkat keenam tertinggi.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani Diperbarui 23 Mar 2025, 11:51 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2025, 07:00 WIB
tujuan imunisasi polio
tujuan imunisasi polio ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun, imunisasi menyelamatkan jutaan nyawa dari penyakit yang dapat dicegah. Namun, tantangan besar masih mengadang: jutaan anak di dunia—termasuk di Indonesia—masih belum mendapatkan perlindungan ini.

Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2025 hadir sebagai momentum penting untuk mempercepat cakupan imunisasi, memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk hidup sehat, dan menangkal ancaman kejadian luar biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Mengapa Imunisasi Penting?

Imunisasi adalah salah satu intervensi kesehatan yang paling cost-effective dalam mencegah penyakit.

Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, Dr. Prima Yosephine, MKM, mengingatkan bahwa imunisasi tidak hanya melindungi individu tetapi juga komunitas.

“Namun, manfaat imunisasi belum sepenuhnya diterima oleh sebagian masyarakat,” ujarnya dalam Pertemuan Jurnalis PID 2025 di Jakarta.

Tahun ini, PID mengusung tema global "Immunization for All is Humanly Possible", memperingati 50 tahun Expanded Program Immunization (EPI). Sementara itu, tema nasional "Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas" menegaskan komitmen Indonesia dalam membangun masa depan yang lebih sehat melalui imunisasi yang merata.

Masih Banyak Anak Belum Terimunisasi

Data WHO 2023 mencatat bahwa 14,5 juta anak di dunia belum mendapatkan imunisasi (zero dose), dengan Indonesia menempati peringkat keenam tertinggi. Antara 2019-2023, sebanyak 1.356.367 anak Indonesia tidak menerima imunisasi dasar. Berbagai alasan masih menghambat imunisasi, mulai dari kekhawatiran akan efek samping, hoaks yang menyebar luas, hingga penolakan dari keluarga.

Dr. Prima menekankan pentingnya imunisasi kejar bagi anak-anak yang tertinggal imunisasinya.

“Jika anak-anak tidak segera mendapatkan imunisasi kejar, maka risiko terjadinya KLB PD3I akan semakin besar,” tegasnya.

Sebagai langkah strategis, pemerintah meluncurkan Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI) untuk meningkatkan cakupan imunisasi secara serentak di seluruh layanan kesehatan.

 

Promosi 1

Imunisasi, Pilar Penting Perlindungan Anak

 

Ketua Pokja Imunisasi Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Hartono Gunardi, menegaskan bahwa imunisasi bukan sekadar perlindungan individu, tetapi bagian dari empat pilar utama perkembangan optimal anak:

  • asuh (nutrisi dan perawatan kesehatan),
  • asih (kasih sayang),
  • asah (stimulasi otak), dan
  • imunisasi (perlindungan dari penyakit berbahaya).

“Meski lingkungan tampak bersih dan bayi tampak sehat, imunisasi tetap diperlukan untuk perlindungan jangka panjang,” ujarnya.

Dari perspektif keagamaan, imunisasi juga mendapatkan dukungan penuh. Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Arif Fahrudin, menegaskan bahwa imunisasi sejalan dengan prinsip Islam yang berorientasi pada pencegahan bahaya (madharat). Berdasarkan Fatwa MUI Nomor 04 Tahun 2016, imunisasi diperbolehkan dan bahkan menjadi wajib jika tidak melakukannya dapat menyebabkan risiko kematian atau penyakit berat.

 

Menangkal Hoaks, Menguatkan Kepercayaan Masyarakat

Salah satu tantangan terbesar dalam meningkatkan cakupan imunisasi adalah penyebaran hoaks dan misinformasi. Siprianus Bate Soro dari UNDP menyoroti bagaimana hoaks menjadi penghambat utama.

“Kita harus bersama-sama memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya,” katanya.

Media pun memiliki peran strategis dalam meluruskan persepsi masyarakat.

“Kami berharap media dapat membantu mempromosikan PID 2025, menyebarluaskan informasi yang benar, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi,” ujar Dr. Prima.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya