Agar Otak dan Mental Selalu Sehat, Sering-Sering Yuk Main Origami

Apa saja keuntungan dari bermain seni melipat origami?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 09 Jan 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2018, 17:00 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas bermain origami yang mulai banyak ditinggalkan menyimpan ragam manfaat bagi kesehatan mental manusia.

Seni melipat kertas warna-warni menjadi aneka bentuk ini menuntut otak dan tangan untuk bekerja sama dengan baik.

Ketika otak dan tangan mulai bekerja, secara tidak langsung kita telah melatih fungsi kognitif yang mungkin selama ini jarang kita pakai.

Dokter yang merupakan staf dari situs Klik Dokter, dr Nadia Octavia, mengatakan bahwa sejumlah negara menggunakan seni melipat origami sebagai bagian dari rehabilitasi stroke dan cedera.

 

 

Penelitian Terkait Aktivitas Melipat Origami

Balai Kota DKI Diserbu Ribuan Origami
Warga memasang burung origami di halaman Balai Kota, Jakarta, Sabtu (27/5). Seribu Origami Burung Perdamaian imi merupakan aksi atau gerakan spontanitas atas dasar kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berdasarkan hasil kajian dari American Association of Retired People, agar kesehatan mental manusia selalu terjaga, otak harus tetap aktif dengan cara memberi ia tugas dan tantangan.

Bisa dengan membaca, menjawab pertanyaan di buku teka-teki silang, atau bisa juga membuat origami ini.

"Origami dapat menjadi sarana untuk memberikan stimulus pada otak. Selain itu, dapat meningkatkan koordinasi tangan dan mata, kemampuan motorik halus, serta melatih konsentrasi," kata Nadia, dikutip dari situs Klik Dokter pada Selasa, 9 Januari 2018.

 

Manfaat Rutin Bermain Origami

seni origami
foto: Gonzalo Calvo

Menurut Nadia, jika aktivitas melipat origami--yang juga dapat dilakukan oleh orang dewasa--dilakukan rutin, kemampuan daya ingat, imajinasi, dan pemahaman kita akan meningkat.

Pada anak, otak akan terangsang untuk membayangkan suatu benda atau mengenal bentuk baru, ketika dia bermain origami.

Kegiatan ini, jelas Nadia, melatih kemampuan anak memahami dunia sekitarnya.

"Jadi, jangan ragu memperkenalkan origami kepada anak," kata Nadia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya